Suara.com - Ada kemungkinan jenazah Wayan Mirna Salihin diautopsi. Sebab, menurut keterangan ahli toksikologi kimia dari Universitas Indonesia Budiawan, barang bukti nomor empat berupa cairan yang diambil tim forensik kepolisian dari lambung Mirna 70 menit setelah Mirna meninggal dunia tidak ditemukan racun sianida.
Padahal barang bukti nomor empat, menurut Budiawan, merupakan golden evidence dalam kasus kematian Mirna.
"Kami oke saja (diautopsi ulang), tak ada dampak bagi kami," kata ketua tim kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, hari ini.
Namun, keputusan untuk autopsi ulang jasad Mirna merupakan kewenangan pengadilan.
Budiawan mengatakan cairan sianida sebanyak 0,2 miligram per liter yang ditemukan di lambung Mirna kemungkinan intervensi zat formalin. Sianida ditemukan tiga hari setelah Mirna meninggal atau setelah jenazah diawetkan dengan formalin.
"Bisa dari sisa-sisa atau proses alamiah. Ini wajar, sudah ada penelitiannya juga," kata Budiawan yang merupakan saksi ahli yang dihadirkan pengacara Jessica.
Kemungkinan autopsi pernah dilontarkan anggota majelis hakim Binsar Gultom pada sidang yang berlangsung Rabu (7/9/2016) malam. Ketika itu, Binsar bertanya kepada saksi ahli Djaja Surya Atmadja mengenai apakah seseorang yang sudah lama meninggal bisa diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian.
"Ada kemungkinan bisa, yang mulia. Saya pernah periksa jenazah korban Perang Dunia Kedua di Papua yang sudah 50 sampai 60 tahun meninggal, itu masih bisa ketahuan. Banyak faktor yang bisa mendukung dan bisa mempersulit proses autopsinya dalam kondisi seperti itu, seperti apakah tanahnya basah atau kering, itu mempengaruhi proses pembusukannya," kata Djaja.
Selama ini jenazah Mirna belum pernah diautopsi secara total karena keluarga tak mengizinkan. Itu sebabnya, penyidik hanya mengambil melakukan autopsi luar atau hanya mengambil sampel cairan dari lambung.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD