Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR T. B. Hasanuddin mengatakan temuan Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan mengenai aliran dana teroris yang masuk ke Indonesia harus dikoordinasikan dengan Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
"Kita harus berkoordinasi dengan Kepolisian, lalu Polri nanti akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme untuk melacak itu," kata Hasanuddin di DPR, Rabu (14/9/2016).
Politikus PDI Perjuangan menambahkan Polri juga harus berkoordinasi dengan interpol untuk menelusuri aliran dana tersebut.
"Polisi juga perlu berkoordinasi dengan interpol untuk melacak ke negara pengirimnya," tutur dia.
Kepala PPATK Muhammad Yusuf ketika rapat dengan Panitia Khusus Terorisme DPR, Kamis (8/9/2016), mengatakan dana untuk kegiatan teroris di Indonesia terbanyak berasal dari Australia. Menurut catatan PPATK dana yang mengalir dari Australia sebanyak Rp88,5 miliar ke para foreign terrorism fighter. Frekuensi dana yang masuk dari Australia ke Indonesia mencapai 97 kali.
Selain Australia, dana juga mengalir dari Brunei Darussalam dengan kisaran Rp2,6 miliar. Kemudian dari Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand.
"Negara yang pernah kirim dana ke Indonesia paling banyak dari Australia," kata Yusuf.
Berita Terkait
-
Bentuk Pasukan Khusus di Dunia Maya, Cara BNPT Mencegah Radikalisme di Era Tanpa Batas
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Sidang Memanas, Nikita Mirzani Semprot Ahli dari PPATK
-
Peringatan Ulta Levenia soal Ancaman Intervensi Asing di Indonesia
-
Prabowo Sebut Ada Makar dan Terorisme, Ferry Irwandi: Ibarat Kapal Tenggelam, Jangan Salahkan Air
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
127 Hektar Lahan Jagung Dipanen, Begini Strategi Polda Riau
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
-
Korban Keracunan MBG Tembus 5.000, DPR Bongkar Dugaan Kelalaian Dapur: Sejak Awal Sudah Disampaikan
-
5 Fakta di Balik Rencana Shell Jual Ratusan SPBU di Indonesia
-
Hanyut 15 Km usai Loncat dari Jembatan Badami Karawang, Mayat Fadli Tersangkut Eceng Gondok
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?