Suara.com -
Ahli Toksikologi Forensik dari Australia Michael David Robertson mengaku tidak yakin jika Wayan Mirna Salihin meninggal dunia karena teracun sianida. Hal itu disampaikan Michael saat menjadi saksi ahli untuk terdakwa Jessica Kumala Wongso dalam persidangan ke-23 sidang kasus Kopi Sianida.
Michael juga meragukan eksperimen yang dilakukan saat pengambilan contoh lambung dari jenazah Mirna setelah 15 hari meninggal dunia.
Pasalnya, kata dia, pengambilan contoh tersebut sianida hanya ditemukan dalam jumlah kecil. Maka dia menilai jika sangat kecil kemungkinan sianida masuk masuk melalui mulut.
"Apabila ini disebabkan terjadinya perubahan setelah kematian bukanlah bukti masuknya sianida melalui mulut. Bukan berarti yang bersangkutan meninggal karena sianida. Satu-satunya sianida bisa ditemukan jumlahnya dilambung, apabila itu disebabkan perubahan setelah kematian, maka tidak ada bukti masuknya sianida di melalui mulut," kata Michael dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).
Dia juga mengaku heran dokumen pemeriksaan perihal pengambilan cairan lambung yang dilakukan beberapa menit Mirna meninggal dunia. Kata dia, apabila sianida masuk melalui mulut harusnya ditemukan dalam lambung Mirna.
"Isi lambung mengandung sianida yang sangat besar, apabila sianida masuk melalui mulut dan menyebabkan kematian, sekali lagi saya tidak mnenyaksikam senidi bagaiamab pengujian dilakikan. Meski sianida dapat terurai dalam rentang waktu saat pengambilan dan pengujian sampel dilakukan. Maka seharusnya sianida dapat ditemukan," kata Michael.
Lebih lanjut, Dia menduga jika sianida sebanyak 0,2 miligram per liter yang ditemukan di lambung Mirna lantaran di dalam tubuh manusia setelah kematian ada perubahan dan dapat terbentuk sianida yang berasal dari bakteri dalam tubuh.
"Karena tidak ada sianida dalam lambung tak lama setelah kematian, dan adanya sianida dalam jumlah kecil setelah diambil tiga hari sesudah. Metode pengujian sama, maka sepertinya penjelasan paling mungkin mengapa ada sianida ada di dalam lambung, adalah terjadinya pada saat kematian, sianida terbentuk saat setelah kematian," kata Michael.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Prabowo Kirim A400M untuk Gaza: Siap Airdrop Bantuan dan Evakuasi Medis!
-
Warga Mau Demo RDF Rorotan Lagi, Pramono Akui Bau Sampah Masih Keluar Saat Pengangkutan
-
Kritik 'Kultur Pejabatisme' di Indonesia, Ray Rangkuti Serukan Hormati Kinerja Bukan Jabatan!
-
Pabrik Michelin 'Digeruduk' Pimpinan DPR Buntut Isu PHK Massal, Dasco: Hentikan Dulu
-
Rocky Gerung Bongkar 'Sogokan Politik' Jokowi ke Prabowo di Balik Manuver Budi Arie
-
Misi Roy Suryo Terbang ke Sydney: Investigasi Kampus Gibran, Klaim Kantongi Bukti Penting dari UTS
-
Sindiran Brutal 'Tolol Natural' Balas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Polisi Temukan 5 Gigabyte Data Rahasia Hasil Retas Bjorka, di Antaranya Milik Perusahaan Asing
-
Cerita Sedih Anak Kos di Pasar Minggu, Lagi Kondisi Sakit, Motornya Digondol Maling!
-
Rocky Gerung: Dengan Seizin Pak Jokowi, Maka Projo Akan Dihibahkan ke Gerindra