Suara.com - Pimpinan organisasi massa yang selama ini mendorong Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diusung PDI Perjuangan menjadi calon gubernur Jakarta mendatangi posko pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Jalan Melawai, Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2016).
"Saya ke sini dalam rangka baru bersilaturahmi karena sebagai kawan lama saya Mas Sandi," kata Ketua Umum Komunitas Pecinta Risma untuk DKI Jakarta, Yongki Jonacta.
Ketika bertemu Sandiaga tadi, obrolannya masih bersifat umum. Belum menyatakan memberikan dukungan kepada Anies-Sandiaga di pilkada Jakarta 2017.
"Terus terang kami bilang Mas Sandi, kami belum sampai pada dukungan. Karena ada mekanisme yang akan dihadapi," ujar Yongki.
Sikap ormas-ormas yang selama ini mengusung tokoh yang ternyata tak masuk daftar calon yang didaftarkan partai ke KPUD masih cair. Bahkan, sebagian malah terang-terangan menyatakan mendukung pasangan calon yang bukan diusung partainya.
Seperti ormas yang mengatasnamakan Beringin Anies - Sandi. Pimpinan ormas ini tadi mendatangi posko pasangan Anies dan Sandiaga di Jalan Melawai dan menyatakan dukungan mereka.
"Saya adalah pencetus dari Beringin Anies - Sandi yang mana kita dari anak muda yang mendukung untuk Anies - Sandi untuk menang," kata Ketua Umum Beringin Anies-Sandi, Nofel Salah Hilabi.
Nofel juga merupakan Ketua Umum Baladika Karya. Baladika Karya merupakan salah satu ormas Partai Golkar. Dia tidak sejalur dengan Golkar yang merupakan pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
"Kami merupakan kader kader dari grassroot dari bawah yang kebetulan kami tidak sependapat dengan Golkar yang mendukung kepada pasangan lain," ujar Nofel.
Nofel mendukung Anies-Sandiaga karena mayoritas warga Jakarta menuntut sosok pemimpin baru.
Pilkada Jakarta diikuti tiga pasangan calon. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Siaful Hidayat, pasangan Anies-Sandiaga, dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Risma-Gus Hans Resmi Ajukan Gugatan Sengketa Pilkada Jatim ke MK
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Geger Ijazah Jokowi, Rismon Tantang Nyali Publik: Layak Disebut Bangsa Pengecut Jika Takut
-
Rismon Pamer Buku 'Wapres Tak Lulus SMA': Minta Versi Digitalnya Disebarluaskan Gratis!
-
Menteri PPPA Soroti Kasus Gus Elham: Sentuhannya ke Anak Perempuan Bukan Bentuk Kasih Sayang
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
Singgung Angka Sakti Presiden, Roy Suryo Minta Prabowo Selamatkan 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
-
Warga Sudah Resah dan Gelisah, PKS Minta Pramono Tak Gegabah Normalisasi Kali Krukut
-
Insentif Dapur Makan Bergizi Gratis Rp6 Juta per Hari Bukan Anggaran Baru, Ini Penjelasan BGN
-
Selain Nama Baik, Apa Saja yang Dipulihkan Prabowo Lewat Rehabilitasi Dua Guru di Luwu Utara?
-
DPR Apresiasi Rehabilitasi Guru Luwu Utara, Minta Pemerintah Ganti Biaya Hukum
-
ARAH Laporkan Ribka Tjiptaning ke Bareskrim Terkait Soeharto, Golkar: Monggo Saja