Suara.com - Senyum keceriaan kembali mengembang di wajah Maria Sharapova. Derai air mata yang dulu sempat membasahi wajah cantik petenis top dunia asal Rusia itu, kini telah berubah jadi senyum penuh semringah.
Penyebabnya tidak lain lantaran Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengabulkan permohonan bandingnya atas sanksi larangan bermain selama dua tahun dari Federasi Tenis Internasional (ITF).
Dalam amar putusannya pada, Selasa (4/10/2016) sore waktu setempat, CAS mengurangi hukuman larangan bermain bagi juara grand slam lima kali itu menjadi 15 bulan.
Sebelumnya, ITF menjatuhkan sanksi larangan bermain untuk Sharapova hingga Januari 2018. Dengan adanya putusan hukum terbaru dari CAS, maka Sharapova bisa kembali bermain pada 25 April 2017.
Itu artinya, petenis berusia 29 tahun ini kemungkinan bisa kembali turun di grand slam favoritnya, Prancis Terbuka 2017, di mana dia telah memenangi dua gelar pada ajang ini.
"Pengurangan hukuman ini membuat saya lega karena bisa membuat saya terbantu melewati hari-hari terberat dalam karier sejak Maret lalu," tutur Sharapova.
"Dalam banyak hal, saya merasa sanksi yang lalu telah membawa saya pergi jauh dari sesuatu yang saya cintai. Dan senang rasanya kini bisa meraih cinta itu lagi. Tenis adalah hasrat saya dan saya merindukannya. Saya telah belajar dari masalah ini, dan semoga itu juga berlaku bagi ITF," lanjut Sharapova.
Pihak ITF sebelumnya menjatuhkan hukuman kepada Sharapova karena positif gunakan meldonium saat tampil di grand slam Australia Open 2016, Januari lalu. Zat ini telah dinyatakan terlarang oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sejak awal tahun 2016.
Sharapova mengakui telah menggunakan obat-obatan itu selama satu dekade terakhir. Tapi, dia mengungkapkan tak tahu jika zat itu resmi dinyatakan terlarang sejak awal tahun ini.
Dasar itulah yang jadi bahan utama dalam bandingnya ke CAS, sehingga berbuah pengurangan hukuman larangan bermain.
Namun begitu, stigma 'curang' yang sudah melekat kepada dirinya yang dilontarkan banyak pihak tampaknya akan sulit dilepaskan Sharapova dalam lanjutan kariernya. (Daily Mail/Reuters)
Berita Terkait
-
Janice Tjen Bersyukur Tutup SEA Games 2025 dengan Emas Setelah Sempat Jatuh Sakit
-
Aldila/Janice Raih Emas Ganda Putri Tenis SEA Games 2025
-
Menang Emas di SEA Games, Atlet Tenis Justin Barki Sumbangkan Bonus Rp1 Miliar untuk Bencana Sumatra
-
Klasemen Medali SEA Games 2025 Hari Ini: Indonesia Dulang 11 Emas dalam Sehari
-
Klasemen Medali SEA Games 2025 Malam Ini: Janice Tjen Sumbang Emas ke-28 untuk Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD