Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak percaya pernyataan pengelola diskotik Mille's, Jalan Mangga Besar Raya, Tamansari, Jakarta Barat, yang mengaku tidak bisa memeriksa satu per satu pengunjung yang datang ke klub malam tersebut.
"Bisalah (pengunjungnya diperiksa), naik pesawat saja kita takut teroris diperiksa satu-satu. Kalau betul saya punya diskotik, saya diancam dua kali mau ditutup, pasti saya geledah. Akibatnya mungkin diskotek saya sepi," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Ahok mengatakan diskotik tersebut telah diberi peringatan pertama lantaran ketahuan ada pengunjung yang menggunakan narkoba. Seharusnya, kata dia, pemilik tempat hiburan tersebut segera meningkatkan pengawasan.
Menurut Ahok pemilik diskotek Mille's hanya mencari-cari alasan dengan mengatakan sulit memeriksa pengunjung satu per satu. Padahal sesungguhnya mereka hanya khawatir jumlah pengunjung berkurang lantaran pengawasan diperketat.
"Itu sama saja seperti kamu nyediain tempat buat orang makai dong. Logika saya begitu saja," katanya.
Kemarin, Ahok telah memerintahkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Catur Laswanto untuk menutup diskotek Mille's setelah ketahuan ada narkoba di sana. Tindakan Ahok merupakan bagian dari dukungan terhadap pemerintah untuk memberantas narkoba yang telah merusak generasi muda.
"Saya sudah perintahkan untuk ditutup. Sudah diperiintahkan dari Jumat lalu, supaya hari ini dikeluarkan surat ditutup," kata Ahok.
Langkah tersebut sesuai ketentuan yang diatur Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kepariwisataan. Pasal 99 menyebutkan setiap pengusaha atau manajemen perusahaan hiburan malam yang terbukti melakukan pembiaran terjadinya peredaran, penjualan, dan pemakaian narkoba atau zat adiktif dicabut Tanda Daftar Usaha Pariwisata.
Kasus narkoba di Mile's juga pernah terjadi sebelum itu. Ketika itu ditemukan oleh petugas Badan Narkotika Nasional pada Mei 2016.
"Kalau ketemu ada yang memakai, bukan jual ya. Pokoknya kalau di dalam diskotik anda ada yang pakai narkoba, ketemu dua kali, pasti kami tutup. Dan nggak boleh buka usaha yang sejenis lagi. Sama kasus seperti stadium," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis