Suara.com - Sambil terisak, terdakwa Jessica Kumala Wongso menceritakan pengalamannya setelah dijerat dengan kasus pembunuhan terhadap temannya sendiri, Wayan Mirna Salihin, dengan racun sianida. Curhat Jessica disampaikan dalam nota pembelaan di sidang ke 28 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, hari ini.
Jessica mengaku tak pernah menyangka akan dijerat kasus tersebut. Dia mengatakan kasus kematian Mirna telah membuat kehidupannya berubah 180 derajat
“Dari awal saya dipojokkan. Bahkan polisi ada yang mendatangi saya sampai ke rumah. Seringkali saya bilang apa yang bisa saya lakukan untuk mengubah yang kemarin,” kata Jessica.
Jessica ditangkap di Hotel Neo Mangga Dua, Jakarta Utara. Jessica mengaku terintimidasi. Ketika ditangkap polisi, Jessica mengatakan dituduh telah melarikan diri.
“Mulai hari penangkapan mereka menyuruh saya (piihak kepolisian) mengaku. Dengan rekaman CCTV sebagai senjata,” kata dia.
Sambil terbata-bata, Jessica membeberkan kondisinya setelah masuk tahanan Polda Metro Jaya.
“Saya dimasukkan dalam kamar 1,5 kali dua meter. Kenapa saya diperlakulan seperti ini. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan keluarga saya saat itu,” kata Jessica.
Dia juga menceritakan pengalaman ketika menjalani pemeriksaan di ruang penyidik. Dia merasa sering dipaksa untuk mengakui membunuh Mirna.
Agar mau mengakui, kata Jessica, polisi menjamin dia tidak akan dihukum berat.
"Saat itu direktur polisi meminta saya mengakui perbuatan. Pada intinya mereka meminta mengaku karena hanya divonis tujuh tahun. Tidak seumur hidup,” kata Jessica.
Selama di tahanan, Jessica mengaku sangat tertekan.
Dia merasa depresi, terutama ketika dilakukan rekonstruksi di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat. Selama menjalani adegan reka ulang, Jessica mengaku mendapatkan cemoohan dan umpatan dari masyarakat yang menyaksikan proses rekonstruksi.
“Rekonstruksi sangat berat bagi saya. Dengan memakai baju tahanan, saya mendapat tatapan sinis dari para pegawai kafe Olivier. Karena saya menjadi pembunuh,” kata Jessica.
Jessica tak terima dengan tuduhan keluarga Mirna, terutama Arif Soemarko (suami Mirna) dan Sendy Salihin (saudari kembar Mirna).
“Yang lebih sedih saat Arief dan dari teman saya menatap sinis,” katanya.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
Terkini
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut
-
Salurkan Beasiswa PIP di Curup, Ketua DPD RI: Presiden Sungguh-Sungguh Tingkatkan Kualitas SDM