Suara.com - Terdakwa Jessica Kumala Wongso mengaku terintimidasi sejak awal proses anggota Polda Metro Jaya menyidik kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Bentuk intimidasi yang diterimanya, antara lain ketika polisi rekonstruksi ulang di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat. Saat itu, Jessica mengaku dipaksa penyidik untuk memperagakan beberapa adegan yang menurutnya tidak pernah dilakukannya.
"Saat rekonstruksi di Grand Indonesia saya dipaksa melakukan peragaan yang tidak saya lakukan," kata Jessica saat membacakan jawaban atas replik jaksa dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).
Jessica mengatakan ketika itu hanya bisa pasrah ketika diminta memperagakan adegan menjelang kematian Mirna.
"Sangat menyedihkan banyak peragaan yang tidak saya lakukan. Saya tidak mungkin melakukan apa yang tidak saya lakukan," katanya.
Jessica juga kecewa dengan pernyataan jaksa penuntut umum yang menurutnya hanya hanya mendasarkan pada mimik wajahnya ketika memberikan dakwaan dan tuntutan hukuman 20 tahun penjara.
"Berdasarkan bentuk wajah saya saat saya melihat Mirna meninggal saya diam saya disebut pembunuh berdarah dingin, saat saya tersenyum juga disebut tidak menghormati Mirna. Semua yang saya lakukan itu salah," kata dia.
Saat membacakan duplik, sesekali Jessica terbata-bata. Dia mengaku kecewa jaksa yang menyebutkan Jessica harus bersyukur karena masih diberikan hidup.
"Fitnah itu adalah lebih kejam dari pembunuhan. Ini sangat kejam saat saya dibilang bersyukur masih hidup sedangkan Mirna sudah meninggal. Bisa jaksa bayangkan bagaimana kalau anak jaksa keluarga jaksa berada seperti pada posisi saya ini," kata dia.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Jessica Dianggap Menipu, Seperti Ini Selnya yang Nyaman di Polda
Ini Penjelasan Foto Jessica Selonjoran di Sofa yang Menghebohkan
BBM Satu Harga, Fadli Zon: Jangan-jangan Jokowi Cuma Pencitraan!
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka