Suara.com - Untuk mengatasi masalah parkir liar, Pemerintah Provinsi Jakarta terus menerus menambah area parkir berbasis Terminal Parkir Elektronik. Juru parkir liar nanti akan diberdayakan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka akan digaji setara upah minimum Provinsi Jakarta sebesar Rp3,1 juta (2016).
Apa tanggapan juru parkir liar dengan ide Ahok untuk memberdayakan mereka?
Prayogo (42), juru parkir di Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, mendukung rencana tersebut. Dia senang jika nanti direkrut menjadi petugas parkir resmi di area yang menerapkan TPE. Namun, dia berharap pemerintah jangan hanya menggaji Rp3,1 juta per bulan.
"Saya setuju pengalihan parkiran liar menjadi resmi cuma kalau bisa UMP dinaikkan empat juta lima ratus sampai empat juta delapan ratus," kata Prayogo kepada Suara.com, Rabu 26/10/2016).
Lelaki yang menjadi juru parkir sejak tahun 1999 menjelaskan alasan meminta upah lebih banyak. Menurut dia penghasilan yang didapat selama ini jauh lebih banyak ketimbang UMP.
"Kalau UMP Rp3,1 juta, setiap hari saya mendapatkan lebih dari seratus ribu, kalau lagi bagus (ramai), tapi banyakan bagusnya," kata dia.
Senada dengan Prayogo, Abdul Hamin (42) juga mendukung kebijakan Ahok yang akan mengubah tempat parkir liar menjadi tempat parkir resmi berbasis elektronik.
Dia mengaku sudah lelah dikejar-kejar aparat Dinas Perhubungan karena menjaga tempat parkir liar.
"Saya setuju parkiran liar diresmikan, capek saya diuber-uber terus sama dishub, kayak maling," kata dia.
Hal senada juga diungkapkan Ipung (48), juru parkir liar di dekat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
"Saya mah mendukung aja, mau gimana lagi, sudah sering terkena razia Dishub, ban dikempesin, padahal saya sering ngasih juga (upeti) sama dishubnya, polisi juga suka ngomel," tuturnya.
Ia juga mengaku menerima penghasilan bersih Rp150 ribu setiap harinya. Itu sudah termasuk setoran ke RT setempat dan pengelola RSCM Kirana.
"Ada setoran ke wilayah RT dan pengelola Kirana dua ratus ribu setiap minggu," katanya.
Warga Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tidak mempermasalahkan bakal digaji standar UMP, asalkan aman dalam berkerja.
"Boleh boleh aja UMP (3,1) yang penting aman tidak ada gangguan lagi, saya mendukung aja," katanya. (M. Novi Verdiansyah)
Berita Terkait
-
Heboh! Parkir di Polda Metro Jaya Berbayar, Ini Jawaban Resmi Polisi Soal Dasar Hukumnya
-
5 Motor Listrik dengan Fitur Reverse Gear di Indonesia: Bisa Mundur Otomatis, Parkir Makin Gampang
-
5 Pilihan Mobil Listrik yang Bisa Parkir Otomatis, dari BMW Seri 7 hingga Nissan Leaf
-
Tunda Kenaikan Tarif Parkir, DPRD Minta Pemprov DKI Benahi Kebocoran PAD Rp1,4 Triliun
-
DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Digitalisasi Parkir untuk Hapus Pungli dan Kebocoran PAD
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
Terkini
-
Gus Yahya Tak Masalah Kembalikan Konsesi ke Pemerintah, Benar Tambang jadi Pemicu Konflik PBNU?
-
Dari Warung Gelap Jadi Regulasi Ketat: Mengapa Jakarta Melarang Konsumsi Anjing dan Kucing?
-
AEON Mall Tanjung Barat Kebakaran, Pengunjung Dievakuasi, Mal Ditutup Total
-
Ditangkap KPK, Bupati Lampung Tengah Malah Goda Jurnalis yang Tanya Kasus: Kamu Cantik Hari Ini
-
Ada Korban Bencana Sumatera Masih Hilang, Pakar UGM Desak Integrasi Drone dan AI dalam Operasi SAR
-
Di Sidang, Laras Faizati Ucap Terima Kasih ke Mahfud MD, Minta Semua Aktivis Dibebaskan
-
Tangis Laras Faizati Pecah di Pengadilan, Merasa 'Diselamatkan' Saksi Ahli UI
-
KPK Umumkan 3 Tersangka Baru Kasus Pemerasan Kemnaker, Ada Nama Sesditjen Binwasnaker K3
-
Heboh 'Patungan Beli Hutan', DPR Minta Pemerintah Berbenah dan Lakukan 3 Hal Ini
-
Pakar Top UGM hingga IPB Turun Tangan Usut Banjir Sumatra, Izin Perusahaan di Ujung Tanduk