Suara.com - Di tengah ramainya isu akan berlangsung demo besar-besaran di Ibu Kota Jakarta pada Jumat (4/11/2016), muncul poster-poster yang berisi imbauan agar masyarakat jangan terprovokasi dan ikut terpecah belah.
Poster-poster dengan pesan perdamaian tersebut, saat ini, tersebar luas di media sosial.
Salah satu poster mengajak masyarakat Indonesia untuk aksi doa untuk bangsa pada Kamis (3/11/2016) pukul 18.30 sampai selesai.
"Dimanapun anda berada, apapun agama anda, luangkan waktu sejenak untuk memanjatkan doa yang tulus dan terbaik agar bangsa ini diberi kekuatan untuk terhindar dari perpecahan. Tak ada yang lebih baik dari sebuah doa #DoaUntukBangsa," demikian tulisan poster tersebut.
Selain itu, juga tersebar poster-poster dengan gaya bercanda yang intinya tetap mengajak masyarakat jangan mau diprovokasi dengan mengangkat isu agama.
Rencana demonstrasi 4 November mendapat perhatian serius dari pemerintah, DPR, dan organisasi agama.
Sebelum menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, pagi tadi, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa demonstrasi merupakan hak demokratis warga, tapi bukan hak memaksakan kehendak dan bukan hak untuk merusak.
Jokowi menambahkan pemerintah akan menjamin hak menyampaikan pendapat, tapi juga akan mengutamakan ketertiban umum.
"Aparat keamanan sudah saya minta bersiaga dan melakukan tugas secara profesional jika ada tindakan anarkis oleh siapa pun," kata Kepala Negara.
Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno meminta semua elemen masyarakat jangan membesar-besarkan isu demonstrasi.
"Kita percaya kepolisian sudah siapkan mengantisipasi itu. Kan tiap kali begitu wacananya selalu seperti itu. Nggak usah dibesar-besarkan," kata Hendrawan di Kedai Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).
Menurut Hendrawan ada kalangan yang saat ini sengaja terus menerus menghembuskan isu demo besar-besaran agar pilkada Jakarta terganggu.
"Ini bukan yang pertama, yang begini-begini waktu pilpres juga begini. Seakan akan demokrasi indonesia akan tutup buku," kata dia.
Salah satu alasan demo nanti adalah untuk meminta aparat penegak hukum memproses Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap menghina agama.
Hendrawan yang duduk di Komisi XI DPR yakin polisi bertindak profesional menangani kasus itu.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Imam Shamsi Ali Baca Al-Fatihah Sebelum Nyoblos Zohran Mamdani di Piwalkot New York, Ini Alasannya!
-
IKAHI Sumut Turun Tangan, Kebakaran Rumah Hakim PN Medan Bukan Sekadar Musibah Biasa?
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...