Suara.com - Mayoritas pemilih Jakarta memiliki tingkat toleransi yang tinggi menurut hasil survei Sinergi Data Indonesia (SDI) yang dirilis di Jakarta, Minggu (13/11/2016).
Direktur Eksekutif SDI, Barkah Pattimahu mengatakan berdasar hasil survei lembaganya yang dilakukan pada 21-28 Oktober 2016 diketahui bahwa pemilih Jakarta dengan tingkat toleransi tinggi mencapai 71,53 persen.
Survei itu melibatkan 500 responden yang diambil dengan metode multistage random sampling. Instrumen survei berupa kuesioner dan wawancara dengan margin of error 4,47 persen.
Menurut dia, dari kelompok pemilih bertoleransi tinggi itu, yang menyatakan akan memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat sebanyak 42,04 persen, Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebanyak 16,88 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebanyak 13,38 persen.
Dari sisi elektabilitas secara umum, pasangan Ahok-Djarot juga masih teratas dengan perolehan 35,23 persen, disusul Anies-Sandiaga 20,23 persen dan Agus-Sylvi 17,04 persen.
Namun, SDI menemukan tingkat kesukaan publik terhadap Ahok mengalami kemerosotan. Pada Februari 2016 publik yang menyukai Ahok masih mencapai 74,20 persen, tetapi pada Oktober 2016 tinggal 59,59 persen.
"Tingkat kesukaan publik terhadap Ahok dipastikan juga makin merosot jika menjadi tersangka untuk kasus penistaan agama yang saat ini tengah ditangani aparat kepolisian," kata Barkah.
Berdasarkan hasil survei itu, Pilkada DKI diprediksi berlangsung dua putaran. Secara "head to head" Ahok-Djarot akan unggul dengan meraih suara 39,09 persen jika disandingkan dengan Anis-Sandi (34,09 persen).
Sedangkan bila dihadapkan dengan Agus-Sylvi, Ahok-Djarot meraih 40,91 persen, sementara Agus/Sylvi 31,82 persen.
Apabila di putaran kedua yang tampil pasangan Anies-Sandi dan Agus-Sylvi, menurut Barkah, pasangan Anies Sandi akan unggul dengan perolehan suara 38,18 persen mengalahkan Agus Sylvi yang hanya mendapat suara 28,64 persen.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia Aditya Perdana yang tampil sebagai pembicara pada kesempatan tersebut juga meyakini Pilkada DKI akan berlangsung dua putaran.
"Saya sangat yakin Pilkada DKI akan berlangsung dua putaran. Siapa pemenangnya, kita lihat saja nanti. Masih ada waktu sekitar tiga bulan untuk para kandidat mencari dukungan suara," kata Aditya. (Antara)
Berita Terkait
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
-
KPK Telusuri Dugaan Ridwan Kamil Pakai Uang Korupsi BJB untuk Pilkada Jakarta 2024
-
Kasus Deddy Sitorus Dinilai Mirip Ahok: Video Tuai Polemik karena Sengaja Dipotong?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Kritik Pedas Rencana Utang Rp700 Triliun Pemerintah: Itu Namanya Gali Lubang Tutup Lubang!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO