News / Nasional
Senin, 28 November 2016 | 17:04 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar [suara.com/Dian Rosmala]
Baca 10 detik

Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa menyelenggarakan acara Halaqah Ulama Rakyat dengan tema Tabayyun Konstitusi di Hotel Best Western, Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat, mulai hari ini, Senin (28/11/2016) sampai Selasa (29/11/2016).

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjelaskan acara ini merupakan bagian dari upayanya untuk mengevaluasi perjalanan negara ini.

"Pertemuan ulama rakyat ini bagian program mengamati konstitusi bangsa kita. Menelaah, mendalami konstitusi bangsa Indonesia. Dalam hal ini evaluasi terhadap sistem demokrasi yang telah berjalan 20 tahun ini," kata Muhaimin.

Menurut catatan Muhaimin ada dua kekurangan dari sistem demokrasi bangsa Indonesia.

"Pertama pemilihan secara langsung telah melahirkan pragmatisme. Dan biaya politik tinggi," ujar Muhaimin.

Atas dua kenyataan itu, menurut Muhaimin, membuat suara pemilih dapat diperjualbelikan sehingga hasil pemilu hanya dimenangkan oleh mereka yang punya duit. Dan sebaliknya, yang tidak punya duit biasanya kalah.

"Ini mau kita evaluasi yang salah di mana. konstitusinya, apa rakyatnya yang pragmatis," tutur Muhaimin.

Jika rakyat yang salah, katanya, rakyat harus didik agar tidak mudah memperjualbelikan hak politik di pemilu. Tapi, jika konstitusi yang salah, konstitusinya harus diubah.

"Karakter money politic bisa dua sisi. Sisi yang salah bisa rakyat pragmatis, mata duitan. Sisi lainnya konstitusi yang harus dibenahi," kata Muhaimin.

Muhaimin berharap kegiatan Halaqah Ulama Rakyat dapat melahirkan rekomendasi.

"Apakah undang-undang diperbaiki, apakah pendidikan politik masyarakat haru terus disempurnakan," kata Muhaimin.

Tag

Load More