Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa menyelenggarakan acara Halaqah Ulama Rakyat dengan tema Tabayyun Konstitusi di Hotel Best Western, Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Pusat, mulai hari ini, Senin (28/11/2016) sampai Selasa (29/11/2016).
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjelaskan acara ini merupakan bagian dari upayanya untuk mengevaluasi perjalanan negara ini.
"Pertemuan ulama rakyat ini bagian program mengamati konstitusi bangsa kita. Menelaah, mendalami konstitusi bangsa Indonesia. Dalam hal ini evaluasi terhadap sistem demokrasi yang telah berjalan 20 tahun ini," kata Muhaimin.
Menurut catatan Muhaimin ada dua kekurangan dari sistem demokrasi bangsa Indonesia.
"Pertama pemilihan secara langsung telah melahirkan pragmatisme. Dan biaya politik tinggi," ujar Muhaimin.
Atas dua kenyataan itu, menurut Muhaimin, membuat suara pemilih dapat diperjualbelikan sehingga hasil pemilu hanya dimenangkan oleh mereka yang punya duit. Dan sebaliknya, yang tidak punya duit biasanya kalah.
"Ini mau kita evaluasi yang salah di mana. konstitusinya, apa rakyatnya yang pragmatis," tutur Muhaimin.
Jika rakyat yang salah, katanya, rakyat harus didik agar tidak mudah memperjualbelikan hak politik di pemilu. Tapi, jika konstitusi yang salah, konstitusinya harus diubah.
"Karakter money politic bisa dua sisi. Sisi yang salah bisa rakyat pragmatis, mata duitan. Sisi lainnya konstitusi yang harus dibenahi," kata Muhaimin.
Muhaimin berharap kegiatan Halaqah Ulama Rakyat dapat melahirkan rekomendasi.
"Apakah undang-undang diperbaiki, apakah pendidikan politik masyarakat haru terus disempurnakan," kata Muhaimin.
Tag
Berita Terkait
-
Mengenal Farida Faricha, Aktivis NU dan Kader PKB yang Jadi Wakil Menteri Koperasi
-
Cak Imin Cuci Tangan: Anggota PKB Gigit Jari Usulan Gerbong Merokok di Kereta Ditolak Mentah-Mentah!
-
Usulan Smoking Room di Kereta Tuai Kritikan, Nasim Khan PKB: Sembunyi Merokok di Toilet Lebih Bahaya
-
Wakil Ketua DPR Cucun: Kami Kawal Prabowo Sikat 1.063 Tambang Ilegal
-
Patok Mahar Rp1 Juta Dijamin Surga, Pengajian Umi Cinta Bikin Legislator PKB Murka: Ajaran Sesat!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO