Banyak pihak mempertentangkan aksi 212 dan 412 seolah-olah keduanya beradu. Padahal keduanya sama-sama bertujuan baik bagi bangsa.
Menurut Wasekjen DPP Partai Golkar M. Sarmuji, aksi 212 sebagaimana kita ketahui berlangsung dengan damai, membanggakan, dan bisa menjadi cermin bahwa Islam Indonesia adalah Islam yang ramah, Islam yang berkeadaban.
"Saya meyakini seandainya Nabi Muhammad masih ada, betapa beliau akan bangga dengan Islamnya orang Indonesia, Islam rahmatan Lil alamin hingga rumput-pun tidak dibiarkan mati sia-sia," kata Sarmuji di Jakarta, Minggu (4/12/2016).
Dua hari berselang, kata Sarmuji, ada komponen lain yang ingin mengadakan acara serupa, hanya tema dan fokusnya saja yang berbeda. Jika 212 mengusung isu penegakan keadilan, 412 mengusung isu persatuan dalam kemajemukan.
"Keduanya sama-sama baik, keduanya sama-sama sesuai dengan nilai-nilai agama. Kedua-duanya juga sesuai dengan falsafah negara, Pancasila," tandasnya.
Oleh karena itu, menurut Sarmuji, tidak ada yang perlu dipertentangkan, karena memang keduanya sama-sama tidak ada yang salah. Justru keduanya bisa saling melengkapi. Bersatu saja tanpa menegakkan keadilan tentu tidak cukup karena apalah artinya bersatu bila ada yang diperlakukan tidak adil.
"Menegakkan keadilan tanpa menjaga persatuan bisa terjebak dalam pemaksaan dalam meyakini kebenaran," ujar Sarmuji yang juga anggota DPR itu.
Ditegaskan Sarmuji, aksi 212 dan 412 juga bukan didasari oleh sebuah tujuan jangka pendek, yakni pilkada. Terlalu mahal jika aksi keduanya hanya untuk memenangkan Ahok atau mengalahkannya. Ahok sudah terkena getah atas perbuatannya. Hukum sudah diberlakukan dan tinggal dikawal prosesnya.
"Jadi mempertentangkan keduanya adalah pekerjaan sia-sia. Dan jika ingin menjadi beruntung, maka seperti kata surat al mu'minuun, tinggalkanlah hal yang sia-sia," katanya.
Baca Juga: PB HMI Ancam Polisikan Pembawa Bendera HMI di "Kita Indonesia"
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?