Salah satu kesimpulan rapat kerja Komisi X DPR RI bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu adalah evaluasi pendidikan berbasis standar nasional harus diselenggarakan secara komprehensif, handal, diakui di dalam dan di luar negeri, sejalan dengan kebijakan pendidikan nasional, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menanggapi keputusan itu, Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (BEM UMM) Faiz Mirwan Hamid menilai perihal ujian sekolah yang berstandar nasional ini menjadi satu terobosan baru dalam dunia pendidikan yang baik untuk mempermudah proses penyelenggaraan pendidikan nasional.
“Yang terpenting adalah bukan pada sistem yang berbasis administrasi atau prosedural, karena sejatinya pendidikan harus mencerdaskan kehidupan berbangsa,” kata Faiz di Malang, Senin (5/12/2016).
Menurut Faiz, amanat UUD 1945 harus menjadi dasar pijakan, bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik sumberdaya manusia dan infrastruktur yang merata.
“Hal ini juga sejalan dengan visi Nawacita Presiden Jokowi yang ingin meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar",” ujarnya.
Meski demikian, sambung Faiz, kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia belum baik jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Mengacu pada data sejumlah peringkat pendidikan yang dirilis oleh beberapa lembaga internasional, posisi Indonesia masih rendah, kendati menunjukkan sedikit perbaikan. Artinya, selama ini tidak ada perbaikan signifikan dalam sistem pendidikan.
Dalam studi the Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilakukan oleh The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) misalnya, Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2012 tetap berada di peringkat bawah.
Sementara itu, berdasarkan indeks yang dalam laporan The Learning Curve yang dirilis oleh Pearson Education dan ditulis oleh The Economist Intelligence Unit pada tahun 2012 dan 2014, Indonesia juga menempati posisi bawah.
“Peringkat pendidikan di Indonesia yang masih kalah jauh dari Negara-negara tetangga, menjadi pekerjaan besar bagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beserta para pemangku kepentingan terkait untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang sesuai mandat Konstitusi,” katanya. *
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi