Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan mahasiswa sebagai pemuda harus memiliki semangat menjadi pemenang dalam berproses dalam dunia akademik. Gatot juga mengingatkan bahwa ancaman negara hari ini adalah persoalan sandang- pangan dan papan. Menurutnya, bangsa Indonesia harus benar-benar menjaga kesatuan negara Republik Indonesia yang terancam dari pencurian sumberdaya alam, terorisme, narkoba, dan lain sebagainya.
Hal ini disampaikannya di hadapan ratusan mahasiswa sekaligus Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang mewakili 80 universitas di seluruh Indonesia pada acara Pra Temu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara ke-10 yang diselenggarakan di Universitas Trisakti, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Gatot menjelaskan bahwa bangsa ini lahir karena adanya pemuda-pemuda yang memiliki inisiatif. Karena memang sejak bangsa ini mau lahir yang mempunyai inisiatif adalah pemuda.
Di hadapan mahasiswa dan Ketua BEM se-Indonesia, Gatot menceritakan tentang kisah Soetomo. Di mana pada tahun 1908, Soetomo merasa bahwa perjuangan yang bersifat kedaerahan belum memiliki hasil. Selama 20 tahun berjuang, akhirnya berhasil menyatukan para pemuda dari penjuru bangsa.
"Menyatukan pemudanya yang berbangsa satu, bertanah air satu dan berbahasa satu, bahasa Indonesia. Mereka berkumpul dan bersumpah," ujarnya.
Menanggapi pandangan Panglima TNI, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (BEM UMM), Faiz Mirwan Hamid membenarkannya. Menurut Faiz, apa yang disampaikan oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan elemen mahasiswa sebagai agen perubahan harus sensitif terhadap persoalan bangsa dan tidak boleh berhenti untuk kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat.
“Generasi muda tidak boleh kosong pengetahuan dan gagasan kreatif untuk memikirkan bangsa ini,” kata Faiz.
Lebih lanjut dikatakannya, mahasiswa juga harus merubah poros gerakan bertujuan untuk peningkatan kapasitas akademik ataupun kualitas softskill dalam berkompetisi di dunia kerja yang semakin kompetitif.
“Mahasiswa harus memiliki skill, disiplin kerja, manajemen waktu, dan kompeten di bidang tertentu untuk bersaing di dunia kerja,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, mahasiswa harus cerdik melihat perkembangan globalisasi, mengingat disitulah sebagai arena pertarungan hidup sesungguhnya.
“Dalam konteks inilah, semangat pembaharuan pada pertemuan BEM Nusantara hari ini harus melahirkan solusi progresif untuk bangsa Indonesia,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas