Suara.com - Mantan atlet bulutangkis berprestasi yang tergabung dalam Keluarga Bulutangkis Indonesia memberikan dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, hari ini. Mereka menemui Ahok di posko kampanye, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.
"Puji syukur, saya dengan teman-teman mantan pebulutangkis Indonesia yang telah menorehkan dengan tinta emas pada kesempatan ini kami ingin memberikan dukungan moral ke Pak Ahok dan Pak Djarot yang mau mengikuti pilgub Jakarta," kata Tan Joe Hok di posko.
Mantan atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional menilai pasangan Ahok dan Djarot merupakan tokoh yang tepat untuk memimpin Jakarta.
Selain Tan Joe Hok, yang menemui Ahok, antara lain Liem Swie King, Kartono Heryanto, Bobby Hertanto, Eddy Hartono, Chandra Wijaya, Rosiana Tendean, Ivana Lie, Imelda Wiguna, Rexy Mainaky, Haryanto Arbi, Merry Halim, dan Susy Ogeh.
Tan yakin pasangan Ahok dan Djarot akan memenangkan pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Kami yakin beliau akan sukses. Kami diberi kesempatan oleh yang maha kuasa bisa berkumpul dan memberikan dukungan moral buat Pak Ahok dan Djarot," ujar Tan.
Di posko, mereka juga mendonasikan uang untuk kegiatan kampanye. Namun, karena mereka membawa uang tunai, akhirnya ditunda. Panitia hanya mau menerima melalui transfer lewat bank agar lebih transparan.
Ahok menjelaskan donasi hanya dapat dilakukan melalui transfer melalui mesin EDC dan penyumbang harus menyertakan fotokopi KTP dan NPWP.
"Kita tidak menerima sumbangan dalam bentuk tunai. Bisa disetor ke BCA," kata Ahok.
Di posko, mereka juga memberikan hadiah berupa raket kepada Ahok. Raket itu merupakan simbolisasi untuk untuk digunakan Ahok men-smash para koruptor.
"Karena kami dari komunitas bulutangkis, kami memberi raket ini. Semoga dipakai untuk olahraga dan juga men-smash para koruptor. Kami sangat mendukung langkah pak Ahok membasmi koruptor,” kata Rexy Mainaky.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka