Suara.com - Para pelajar di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat melakukan penggalangan dana kemanusiaan untuk disalurkan kepada korban gempa di Pidie Jaya, Provinsi Aceh.
Koordinator aksi, Rahmad mengatakan kondisi korban gempa bumi di Pidie Jaya saat ini memprihatinkan sehingga butuh kesadaran semua pihak untuk membantu mereka secara moril dan materil.
"Hari ini kita terus lakukan penggalangan dana, nanti sore Insya Allah kami akan berangkat mengantarkan bantuan sekalian ikut membantu apapun yang bisa kita lakukan untuk saudara-saudara kita di Pidie Jaya," katanya di sela aksi, Rabu (7/12/2016).
Penggalangan dana itu dilakukan di persimpangan lampu pengatur lalu lintas Kota Meulaboh yang diinisiasi oleh pelajar SMA Negeri 1 Meureuboh serta alumninya. Para pelajar itu sejak Rabu, pukul 09.00 WIB, sudah turun ke jalan untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan dari masyarakat setempat.
Rahmad yang merupakan Ketua Alumni SMAN 1 Meureubo itu mengatakan mereka juga mendatangi semua pertokoan dan usaha-usaha yang berada di seputar Kota Meulaboh dengan sistem "dari pintu ke pintu" dalam pengumpulan bantuan kemanusiaan.
Ia berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait dan korban gempa di Pidie Jaya, terutama masyarakat di Kecamatan Meureudu karena warga di daerah itu membutuhkan bantuan berupa apapun.
"Kami juga datangi unit usaha dan masyarakat Aceh Barat secara sukarela dan ikhlas memberikannya. Tentunya warga Aceh Barat yang pernah merasakan dampak gempa seperti ini memiliki solidaritas cukup tinggi untuk saudara-saudara di sana," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis gempa terjadi pada pukul 05.03.36 WIB, dengan pusat gempa di 5,25 Lintang Utara dan 96,24 Bujur Timur pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km, dengan pusat gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. (Antara)
Baca Juga: PMI Galang Dana untuk Gempa Pidie Jaya Aceh
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO