Suara.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menceritakan alasannya menyukai mengenakan kemeja motif kotak-kotak berlengan panjang dengan posisi kain lengan digulung. Penampilan itu terlihat sejak Ahok kampanye pilkada Jakarta tahun 2012 bersama Joko Widodo.
"Kenapa kami sama Pak Jokowi suka pakai celana jeans, dan kemeja digulung? Ini kayak pakaian pelayan, ini baju kuli baju yang (menunjukkan) pekerja," ujar Ahok di hadapan warga yang berkumpul di posko kampanye, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2016).
Kemudian Ahok mengungkapkan pendapat pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, tentang kemeja dengan lengan digulung.
"Kalau kata Pak Djarot (kemeja lengannya digulung) jongos, buat saya nggaklah, tapi asisten rumah tangga," kata Ahok.
Ahok menekankan dia dan Djarot memiliki fisik dan semangat sebagai pelayan bagi masyarakat.
"Kalau zaman dulu mau cari budak harus sehat yang badannya kekar. Saya sama Djarot juga sehat. Aku nggak merokok, nggak begadang, nggak minum alkohol. Tapi kadang-kadang aku mabuk kalau minum Equil gitu," kata Ahok.
Mendengar kata Equil, warga pun ger-geran.
Ahok menyebut minuman merek Equil untuk mengingatkan kasus foto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian ketika masih menjabat Kapolda Metro Jaya dan politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait di meja makan. Di atas meja makan ada botol minuman Equil. Haters yang mengunggah foto itu ke media sosial mengiranya minuman beralkohol dan mereka memfitnah Ahok. Peristiwa ini pun kemudian jadi bahan lawakan.
Ahok dan Djarot didukung Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Golkar, dan PDI Perjuangan.
Mereka menghadapi pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang didukung Gerindra dan PKS. Kemudian pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang didukung Demokrat, PKB, PAN, dan PPP.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil