Suara.com - Badan Karantina Pertanian menyita lima ribu batang tanaman cabai yang positif mengandung bakteri erwinia chrysanthemi di Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, beberapa pekan yang lalu. Bakteri yang ditemuka di tanaman tersebut merupakan organisme pengganggu tumbuhan karantina golongan A1. Kasus semacam ini belum pernah ditemukan sebelumnya di Indonesia.
Tanaman berbakteri tersebut dibawa masuk ke Indonesia secara ilegal atau tidak melewati proses sertifikasi. Saat ini, motif empat warga negara Cina menanam cabai di Desa Sukadamai apakah untuk merusak pasar atau bukan, belum terungkap.
Pakar hukum Yusril Ihza Mahendra menduga kasus tersebut masuk kategori kejahatan subversif.
"Sudah saatnya polisi turun tangan menyelidiki masalah ini. Ini bukan lagi kewenangan imigrasi dan karantina tumbuhan," tulis Yusril di akun Twitter.
Yusril curiga warga Cina yang secara ilegal menanam cabai berbakteri tersebut bukan kegiatan petani biasa.
"Warga negara RRT diam-diam menanam cabai dan bibit tanaman lain di suatu tempat dan setelah diteliti mengandung bakteri membahayakan. Membahayakan tanaman sejenis, jelas bukan kegiatan petani biasa. Polisi patut menduga ini adalah kegiatan sengaja yang terencana dengan rapi," tulis Yusril.
Dalam bahasa politik, kata Yusril, kegiatan tersebut dapat digolongkan sebagai sebuah infiltrasi atau subversi untuk meruntuhkan ekonomi suatu negara.
"Bayangkan kalau cabe, bawang dan aneka sayuran kita musnah karena bakteri yg blm ada penangkalnya, negara pasti impor bahan2 tsb. Darimana impornya? Tentu dari negara yg melakukan infiltrasi dan subversi untuk melemahkan ekonomi negara kita. Petani kita jadi miskin dan tak berdaya, sementara makin banyak saja bahan2 kebutuhan yg harus diimpor," tulis Yusril.
Itu sebabnya, Yusril meminta polisi menyelidiki masalah ini.
"BIN juga harus mencari tahu apa maksud dibalik WN China yg menanam cabe berbahaya itu. Hal2 spt ini jangan dianggap sepele oleh negara. Kegiatan infiltrasi dan subversi dari negara lain harus diwaspadai dan ditangkal," tulis Yusril.
Yusril menekankan bahwa keselamatan negara harus diutamakan. Jaga kekuatan dan ketahanan nasional dari setiap bentuk infiltrasi.
Berita Terkait
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Soal Usulan TGPF Demo Rusuh Agustus, Menko Yusril: Keputusan di Tangan Presiden Prabowo!
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Yusril Tegaskan TNI Tak Bisa Pidanakan Ferry Irwandi, Sarankan Dialog
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri