Suara.com - Rachmawati Soekarnoputri sangat komitmen dalam dunia pendidikan, bahkan terus melakukan berbagai upaya untuk memajukan generasi muda di Papua sehingga tak sedikit pemuda Papua yang berhasil melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta.
Berkat kepedulian dan komitmen kuatnya inilah putri Presiden Pertama RI Soekarno ini dianugerahi gelar Mama Papua oleh tokoh-tokoh adat Papua yang diwakili oleh Staf Khusus Presiden RI untuk urusan Papua, Lenis.
Sebagai bentuk keseriusannya memajukan generasi muda Papua, Rachmawati melalui Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) bekerja sama dengan organisasi Papuan Center akan membangun Unversitas Bung Karno (UBK) di Wamena, Papua.
Rachmawati yang juga pendiri YPS ini mengatakan upaya membangun Papua harus disertai dengan kerja keras guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang sekaligus menguatkan karakter kebangsaan di daerah tersebut.
Dokumen kerja sama YPS dan Papuan Center untuk membangun UBK di Papua ditandatangani pada 19 November 2016 pada kegiatan Sarasehan Kebangsaan bertema "Papua Anak Bungsu Ibu Negeri" di Jakarta.
Rachmawati menekankan bahwa kerja sama antara YPS dan Papuan Center harus melibatkan seluruh tokoh adat Papua.
"Dengan memperhatikan sejarah, UBK di Bumi Papua harus dikelola dengan melibatkan secara aktif Lembaga Adat Papua," katanya di Jakarta, Jumat (16/12/2016).
Dalam rangka melayani pendidikan bagi masyarakat di provinsi paling timur Indonesia tersebut, YPS juga memberikan beasiswa pendidikan tingkat sarjana di UBK Jakarta kepada tiga calon mahasiswa dari keluarga tokoh Papua, yakni keluarga almarhum Theis Hiyo Eluway, keluarga Don Flassy dan keluarga Karlos Hubi.
Sementara itu, Rektor UBK Soenarto mengatakan YPS juga telah mendirikan Akademi Komunitas Diaspora Bung Karno yang menjadi cikal bakal dari UBK Wamena, dan dikelola bersama YPS dan Papuan Center. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO