Suara.com - Tunggakan honor pelatih asing yang selama ini menangani pemusatan latihan nasional (pelatnas) akhirnya terbayar setelah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turun tangan dalam penyelesaiannya.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto, mengatakan ada 10 pelatih asing yang selama ini honornya tertunggak akhirnya terselesaikan setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan banyak pihak termasuk Kementerian Keuangan.
"Honor sudah ditransfer siang tadi, dan malam ini mereka sudah bisa mencairkan di ATM masing-masing. Rata-rata honor masing-masing pelatih asing adalah Rp60 juta per bulan," kata Gatot.
Sebanyak 10 pelatih asing yang honornya baru terselesaikan adalah David Armandoni (renang), Cui Hongda (loncat indah), Sun Jae Lee (taekwondo), Le Yong Il (judo), Tareq Abdesselem (karate), Gregory John Wilson dan Aveenash Pandoo (angkat besi), serta Boudewijn Jorrit Van Opstal, Kristian Vareb, dan Farenc Novak (dayung).
Jika dilihat dari total dana yang dikeluarkan pemerintah yang menembus lebih dari Rp4 miliar, kata dia, bisa dipastikan tunggakan honor yang belum dibayarkan masing-masing lebih dari dua bulan. Ada beberapa pelatih yang honornya tertunggak lebih dari dua bulan.
"Total lebih dari Rp4 miliar sudah terbayarkan. Alhamdulillah," kata pria yang juga merangkap sebagai Kepala Komunikasi Publik Kemenpora.
Tunggakan honor atau gaji sebenarnya tidak hanya terjadi pada pelatih asing saja, namun juga terjadi pada pelatih lokal maupun atlet yang selama ini menjalani pemusatan latihan nasional khususnya untuk menghadapi SEA Games 2017 di Malaysia.
Hanya saja, penyelesaian tunggakan gaji serta akomodasi ini bagi atlet dan pelatih lokal belum bisa dilakukan bersamaan. Namun, pemerintah dalam hal ini Kemenpora bertekad akan menyelesaikan permasalahan yang terjadi tidak harus menunggu sampai Januari 2017.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sebelumnya, besar tunggakan yang harus segera dibayarkan itu menembus angka Rp28 miliar. Adapun dana yang digunakan untuk membayar tunggakan ini berasal dari dana kementerian yang selama ini tidak terserap.
Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Terminal Bekasi Diserbu Pemudik
Terhambatnya pembayaran honor atau gaji atlet dan pelatih yang selama ini menjalani pelatnas di bawah kendali Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tidak lepas dari adanya pemotongan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta