Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj didampingi Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini memberikan keterangan di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (17/11). [suara.com/Oke Atmaja]
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj mengatakan langkah Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia dan Student Peace Institute melaporkan pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab bukan urusannya, melainkan pihak yang berperkara.
"Ya itu tanya yang pada laporan, masa kepada saya. Saya nggak tahu,"ujar Said Aqil di kantor Pusat PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2016).
Ketika ditanya lebih lanjut, Said mengatakan tentu kepolisian harus menindaklanjutinya.
"Iya. Itu polisi harus merespon," kata Said Aqil.
Said Aqil berpesan kepada semua elemen bangsa ini untuk tetap bersatu demi demi keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Yang saya harapkan, semua harus mengutamakan kesatuan dan keselamatan bangsa. Semua baik Islam atau yang non muslimnya. Baik NU non NU," kata dia.
Said berharap masyarakat taat pada hukum.
"Ya itu urusan polisi. Tapi yang jelas semua warga bangsa harus taat hukum, dan hukum harus berjalan tidak pandang bulu siapa pun. Saya nggak menentukan ke Habib Rizieq lho siapa pun," kata dia.
"Ya itu tanya yang pada laporan, masa kepada saya. Saya nggak tahu,"ujar Said Aqil di kantor Pusat PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2016).
Ketika ditanya lebih lanjut, Said mengatakan tentu kepolisian harus menindaklanjutinya.
"Iya. Itu polisi harus merespon," kata Said Aqil.
Said Aqil berpesan kepada semua elemen bangsa ini untuk tetap bersatu demi demi keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Yang saya harapkan, semua harus mengutamakan kesatuan dan keselamatan bangsa. Semua baik Islam atau yang non muslimnya. Baik NU non NU," kata dia.
Said berharap masyarakat taat pada hukum.
"Ya itu urusan polisi. Tapi yang jelas semua warga bangsa harus taat hukum, dan hukum harus berjalan tidak pandang bulu siapa pun. Saya nggak menentukan ke Habib Rizieq lho siapa pun," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Perombakan Besar Komisaris-Direksi, Aroma Ulama Awasi Laju Kinerja KAI
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
6 Kontroversi Lina Mukherjee, Dari Makan Babi Hingga Hamil di Luar Nikah!
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029