Suara.com - Pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo membeberkan tiga dari empat korban KM Zahro Express yang terbakar di tengah laut sekitar Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, pada Minggu (1/1/2017), masih menjalani perawatan.
Direktur Medik dan Keperawatan RSCM, Ratna Dwi Restuti mengatakan keempat korban tersebut dirujuk dari RS Atmajaya dan dibawa ke Intalasi Gawat Darurat (IGD) dan langsung diberikan penanganan di ruang intensif.
Tiga korban yang masih dirawat di RSCM, antara lain Homsari (42) mengalami luka bakar sebesar dua persen, Adi Syahrifudin (25) luka bakar sebesar 13 persen, dan Laras Mei Aliana (16) mengalami luka bakar sebesar 26 persen.
Sementara satu korban lainnya yang sudah diperbolehkan pulang adalah bocah laki-laki berusia delapan tahun bernama Rifa Rizkiawan.
"Ada empat pasien yang datang ke IGD, kemudian setelah penanganan satu pasien diperbolehkan pulang dan tiga pasien memerlukan perawatan di RSCM," ujar Ratna saat ditemui di RSCM, Senin (2/1/2017).
"Ada yang dirawat di di intensif care unit. Total ada tiga orang yang sekarang sedang dirawat," lanjut Ratna.
Sementara itu, Kepala Unit Luka Bakar RSCM Dr. Aditya Wardhana menuturkan tiga pasien yang dirawat mengalami luka bakar.
"Yang 26 persen (Laras) itu trauma inhalasi, artinya terkena hawa panas di daerah saluran napas dan yang satu lagi luka bakarnya kecil dua persen (Homsari), tapi riwayatnya sempat tenggelam jadi drowning," kata Aditya.
"Dua pasien dibantu dengan ventilator dan rencana kami besok untuk skop, dilihat ke dalam didaerah saluran pernapasannya sekaligus dibersihkan. Yang satu lagi yang 13 persen (Sahrifudin) kondisinya stabil, dia memerlukan perawatan luka. Kita tunggu nanti lukanya sampai sembuh," sambungnya.
Baca Juga: Akhirnya! Ronaldo Akui Memang 'Mata Duitan'
Tak hanya itu, Aditya menjelaskan penanganan setiap pasien yang mengalami luka bakar satu persen ditangani selama satu hari perawatan.
"Kalau hitung-hitungannya tuh istilahnya satu persen sama dengan satu hari. Jadi kalau 26 persen kira-kira 26 hari, kalau 13 hari itu ya 13 persen," ujar Aditya.
"Tapi itu bukan hitungan harga mati ya, itu berdasarkan hitungan di negara yang sudah maju. Jadi ya untuk kita exercise memang rata-rata lama rawat kami di sini kira-kira 16 sampai 18 hari," imbuhnya.
Seperti diketahui, korban tewas KM Zahro Express yang terbakar di perairan Kepulauan Seribu sebanyak 23 orang, sedangkan itu 17 orang hilang dan 194 orang selamat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Prabowo Berulang Kali Ucapkan Terima Kasih Jelang Upacara HUT ke-80 TNI
-
TPA Ilegal Rowosari Ditutup, Pemkot Semarang Berjanji Akan Siapkan TPS Resmi
-
Naik Maung, Prabowo Keliling Monas dan Sapa Warga Sebelum Pimpin Upacara HUT TNI
-
Monas Dibanjiri Warga, Tank Tempur Jadi Rebutan Spot Foto untuk Anak-Anak di HUT ke-80 TNI
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan