Ius Pane peragakan aksi perampokan dan penyekapan di rumah Dodi Triono, Pulomas [suara.com/Welly Hidayat]
Setelah merampok di rumah pengusaha Dodi Triono, Jalan Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur, bandit bernama Ius Pane mendapat jatah Rp3 juta. Jatah hasil rampokan tersebut diberikan oleh otak perampokan, Ramlan Butarbutar alias Porkas.
"Dia kebagian, uang kalau nggak salah antara Rp3 jutaan dari Ramlan dikasih," kata Djarot kepada Suara.com, Minggu (8/1/2017).
Namun, Djarot Widodo belum tahu apakah uang tersebut diberikan kepada Ius Pane setelah menjual barang berharga yang diambil dari rumah Dodi atau bukan.
"Dia kebagian, uang kalau nggak salah antara Rp3 jutaan dari Ramlan dikasih," kata Djarot kepada Suara.com, Minggu (8/1/2017).
Namun, Djarot Widodo belum tahu apakah uang tersebut diberikan kepada Ius Pane setelah menjual barang berharga yang diambil dari rumah Dodi atau bukan.
"Saya nggak tahu habis jual apa, tapi yang pasti Ius kebagian Rp3 juta," katanya.
Djarot mengungkapkan tas hitam yang dibawa Ius Pane ketika kabur, isinya hanya telepon seluler.
"Waktu penangkapan Ius ada tas hitam satu. (Isinya) hanya handphone aja," kata dia.
Setelah ditangkap di Medan, Sumatera Utara, dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur, Ius ditanya penyidik mengenai keberadaan dua buah tas.
"Dua tas itu juga ditanyakan," kata dia.
Ius mengatakan hanya membawa satu tas berisi ponsel itu.
Ius bersama Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sindaga merampok rumah Dodi pada Senin (26/12/2016).
Mereka menyekap sebelas korban di dalam kamar mandi. Korban baru ditemukan keesokan harinya. Enam orang meninggal dunia. Keenam korban meninggal yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Djarot mengungkapkan tas hitam yang dibawa Ius Pane ketika kabur, isinya hanya telepon seluler.
"Waktu penangkapan Ius ada tas hitam satu. (Isinya) hanya handphone aja," kata dia.
Setelah ditangkap di Medan, Sumatera Utara, dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur, Ius ditanya penyidik mengenai keberadaan dua buah tas.
"Dua tas itu juga ditanyakan," kata dia.
Ius mengatakan hanya membawa satu tas berisi ponsel itu.
Ius bersama Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sindaga merampok rumah Dodi pada Senin (26/12/2016).
Mereka menyekap sebelas korban di dalam kamar mandi. Korban baru ditemukan keesokan harinya. Enam orang meninggal dunia. Keenam korban meninggal yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Sedangkan lima korban ditemukan dalam keadaan lemas. Mereka adalah Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
Empat pelaku telah dilumpuhkan. Ramlan tewas bersimbah darah setelah ditembak polisi karena melawan.
Komentar
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak