Turki dan Rusia pada Kamis (13/1/2017) menandatangani perjanjian tentang pembentukan mekanisme serta koordinasi bagi keamanan penerbangan militer di Suriah, kata militer Turki.
Penandatangan dilakukan pada pertemuan yang dilangsungkan di Moskow antara perwakilan militer Rusia dan Turki.
Menurut Angkatan Bersenjata Turki dalam suatu pernyataan, kedua pihak ingin menjamin adanya keselamatan penerbangan ketika mereka menjalankan operasi di Suriah.
"Tujuan kesepakatan ini adalah untuk merinci mekanisme bagi koordinasi dan kerja sama menyangkut keselamatan penerbangan Angkatan Udara Rusia dan Angkatan Udara Turki selama melaksanakan serangan terhadap target-target teroris," demikian bunyi pernyataan itu.
Hubungan Ankara dan Moskow sedang meningkat setelah Turki dan Rusia memperantarai kesepakatan perdamaian untuk seluruh wilayah Suriah.
Kesepakatan gencatan senjata di Suriah dicapai pada Desember 2016 atas upaya kedua negara tersebut.
Rusia dilaporkan sudah mulai menggempuri posisi-posisi kelompok ISIS bersenjata di dekat al-Bab.
Dukungan Rusia muncul setelah Turki mengecam koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat yang tidak mendukung serangan militer yang dilancarkannya terhadap ISIS.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mitranya dari Rusia, Presiden Vladimir Putin, juga kemungkinan akan bertemu bulan depan dalam kerangka Dewan Kerja Sama Tingkat Tinggi Turki-Rusia, menurut laporan surat kabar harian Daily Sabah yang mengutip seorang diplomat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai