Ilustrasi: Front Pembela Islam menyambangi gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Setiap hari Selasa, laskar Front Pembela Islam dan organisasi lain di bawah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI, selalu demonstrasi untuk mengawal sidang perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Mengapa mereka tetap bisa demonstrasi, padahal sebagian besar laskar FPI juga merupakan karyawan perkantoran.
Sekretaris Jenderal DPD Front Pembela Islam DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin menjelaskan laskar FPI demonstrasi secara bergiliran agar tidak mengganggu pekerjaan mereka.
"Mereka luangkan sebulan sekali mereka izin untuk kawal sidang ini," kata Novel di tengah demonstrasi di depan gedung Auditorium Kementerian Pertanian, Jalan R. M. Harsono, Jakarta Selatan, Senin (17/1/2017).
Novel dapat memahami pekerjaan utama laskar sebagai kepala keluarga tak boleh ditinggalkan.
"Pekerja kantoran, wirausaha ada pedagang, macam-macam," kata dia.
Tapi, kata Novel, mereka juga punya kesadaran untuk tetap mengawal persidangan kasus Ahok hingga majelis hakim menjatuhkan vonis.
"Pengawalan konsisten sampai putusan Ahok. Kita FPI pengalaman sampai Ahmad Musadeq (kasus penodaan agama) kita kawal sampai selesai," katanya.
Wakil Komandan Markas Daerah FPI DKI Jakarta Reynando menambahkan laskar saling bergantian untuk turun ke jalan.
"Mungkin kalau ada yang kerja kita rolling (bergantian). Siapa yang kerja, siapa yang kuliah, siapa yang libur kita rolling. Alhamdulillah banyak laskar yang memang lagi libur," kata Reynando.
Menurut Reynando aktivitas laskar seperti hari ini tidak sampai mengganggu pekerjaan utama.
"Mungkin ada yang izin kerja, tapi kebanyakan lagi libur. Nggak mengganggu aktivitas kerja," katanya.
Mengapa mereka tetap bisa demonstrasi, padahal sebagian besar laskar FPI juga merupakan karyawan perkantoran.
Sekretaris Jenderal DPD Front Pembela Islam DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin menjelaskan laskar FPI demonstrasi secara bergiliran agar tidak mengganggu pekerjaan mereka.
"Mereka luangkan sebulan sekali mereka izin untuk kawal sidang ini," kata Novel di tengah demonstrasi di depan gedung Auditorium Kementerian Pertanian, Jalan R. M. Harsono, Jakarta Selatan, Senin (17/1/2017).
Novel dapat memahami pekerjaan utama laskar sebagai kepala keluarga tak boleh ditinggalkan.
"Pekerja kantoran, wirausaha ada pedagang, macam-macam," kata dia.
Tapi, kata Novel, mereka juga punya kesadaran untuk tetap mengawal persidangan kasus Ahok hingga majelis hakim menjatuhkan vonis.
"Pengawalan konsisten sampai putusan Ahok. Kita FPI pengalaman sampai Ahmad Musadeq (kasus penodaan agama) kita kawal sampai selesai," katanya.
Wakil Komandan Markas Daerah FPI DKI Jakarta Reynando menambahkan laskar saling bergantian untuk turun ke jalan.
"Mungkin kalau ada yang kerja kita rolling (bergantian). Siapa yang kerja, siapa yang kuliah, siapa yang libur kita rolling. Alhamdulillah banyak laskar yang memang lagi libur," kata Reynando.
Menurut Reynando aktivitas laskar seperti hari ini tidak sampai mengganggu pekerjaan utama.
"Mungkin ada yang izin kerja, tapi kebanyakan lagi libur. Nggak mengganggu aktivitas kerja," katanya.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
KPK Ungkap Peran Tersangka dari Korupsi Kemenag: Keluarkan Diskresi Pembagian Kuota Haji!
-
Lapor Polisi soal Chat WA Misterius, Ini Teror-teror 'Ngeri' Bikin Istri Gus Yazid Trauma
-
Dua Begal Bersenpi Diamuk Massa di Tambora, Warga Ikut Terluka Kena Pantulan Peluru!
-
Sambangi Kantor BPK, Dedi Mulyadi Cek Alur Kas Pemprov Jabar Sudah Benar atau Tidak
-
Ganti Dana Otsus, Walkot Sabang Usul Legalkan Ganja di Aceh: Kalau di Sini Dijual Pasti Laku Keras
-
Sudah Lama Jadi Tersangka, KPK Panggil Sekjen DPR RI Indra Iskandar Kasus Korupsi Rumah Jabatan
-
Dor...! Lepaskan Tembakan saat Diamuk Warga di Tambora, 2 Pelaku Begal Senpi Kritis
-
Krisis Lahan, 11 TPU di Jakarta Ini Masih Terima Pembuatan Makam Baru
-
Dikira Dilempar Batu, Rumah Warga di Cengkareng Jakbar Terkena Peluru Nyasar
-
Menkeu Purbaya Bilang Rugi Simpan di Giro, KDM: Tidak Mungkin Juga Kan Pemda Nyimpan Uang di Kasur