Suara.com - Nur Habibah (51) bersama suaminya sibuk menyelematkan sisa dagangan yang tak sempat diselamatkan dari ganasnya api yang membakar Blok I dan II Pasar Senen, Jakarta Pusat. Api habis melalap habis dua kiosnya, Kamis (19/1/2017)
Ia adalah pemilik dua buah toko kain di Pasar Senen. Sejak kecil, ia dipercaya orangtuanya untuk mengelola kios itu. Namun kini, dua kios yang menjadi sumber penghasilannya itu ludes dilalap si jago merah.
"Habis semua. Paling cuma sedikit yang bisa diselamatkan. Cuma yang penting-penting doang yang diambil," kata Nur di lokasi kebakaran, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).
Menurut Nur, di antara sekian banyak isi kios, hanya dokumen-dokemen penting saja yang bisa terselematkan. Sementara yang lainnya, seperti pakaian yang dijual, tak satupun bisa tertolong.
"Cuma dokumen-dokumen penting saja. Dokumen jual beli. Sama pesanan saja yang bisa dikeluarin. Kalo yang lain mah habis semua. Nggak tersisa samasekali," ujar Nur.
Menurut Nur, ini merupakan peristiwa pertama yang ia alami. Meskipun pada tahun 2010 yang lalu Pasar Legenda itu juga pernah terbakar, tapi tidak sampai membakar kiosnya.
"Belum pernah sebelumnya. Saya kerja disini dari kecil. 2010 nggak kena. Ini mah lebih parah dari yang sudah-sudah. Udah dagang lagi sepi, keadaan kayak gini. Ya Allah," kata Nur mengeluh.
Nur mengaku belum bisa memastikan berapa kerugian yang ia peroleh akibat peristiwa tersebut. Namun, omset yang ia peroleh dari hasil jualan biasa mencapai Rp100 juta dalam sebulan.
"Kalau saya sumber penghasilan keluarga tergantung dari sini. Biasanya kalau nggak kerja di sini, di rumah tetap order. Ngirim ke Armina. Bakamla ngorder juga banyak," tutur Nur.
Baca Juga: Kerugian Kebakaran Pasar Senen Diperkirakan Rp100 Miliar Lebih
Menurut Nur, ia mengetahui insiden itu dari temannya. Sejak pukul 5.00 Wib, ia sudah tiba di lokasi kejadian. Ia sendiri mengaku warga Bukit Tinggi, Jakarta Pusat.
Ia melanjutkan, setibanya di Pasar Senen, ia tidak cuma sibuk mengevakuasi isi kiosnya sendiri, melainkan juga ikut bantu kios lain.
"Kan nggak cuma buka toko sendiri, bantuin toko-toko sebelah. Kosmetik, baju muslim, saya bantuin semua," ujar Nur.
Seperti diketahui, Pasar Senen diketahui terbakar sejak pukul 4.00 Wib. Hingga kini, pukul 17.41 Wib, api belum juga padam seluruhnya. Di dalam pasar, tepatnya di Blok I dan II lantai 1, masih terlihat kobaran api. Padahal, sudah 62 unit mobil kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional