Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode M. Syarif mengatakan bos PT. Sumber Laut Perkasa dan PT. Impexindo Pratama Basuki Hariman merupakan bagian dari kartel daging impor. Bahkan, dia menyebutkan tersangka penyuap hakim Mahkamah Konstitusi nonaktif Patrialis Akbar tersebut dan jaringan merupakan pemain yang menguasai impor daging.
"Iya, dia (Basuki Hariman) itu kartel," kata Syarif di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).
KPK telah mengantongi sejumlah bukti untuk menguatkan dugaan Basuki merupakan bagian dari kartel impor daging. Barang bukti yang disita KPK, di antaranya stempel atau cap kementerian, direktorat jenderal, dan label halal dari sejumlah negara pengekspor.
Selain 28 stempel, KPK juga menemukan dokumen saat menggeledah kantor Basuki di bilangan Sunter, Jakarta Timur.
Dari 28 cap yang ditemukan, di antaranya diduga bertuliskan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan.
Kemudian ada cap yang diduga berasal dari organisasi internasional dari beberapa negara yang terkait dengan importasi daging.
Label halal yang ditemukan berasal dari negara pengekspor daging, seperti Austalian Halal Food Services, Islamic Coordinating Council of Victoria, Queensland, Kanada, dan Cina.
"Lihat saja kita dapatkan 28 stempel di perusahaannya (Basuki) itu. Jadi itu mereka penguasa daging sapi," katanya.
Syarif tidak yakin dengan tuduhan Basuki yang menyebut ada kartel di Bulog.
Menurut Syarif kartel yang sebenarnya adalah Basuki sendiri. Dengan aturan zone based yang diatur dalam UU Nomor 41 Tahun 2014, kata Laode, Bulog justru berupaya mengurangi monopoli importasi daging yang salah satunya dilakukan Basuki. Laode menduga Basuki sengaja mendukung uji materi UU tersebut. Sebab, UU itu disinyalir mengancam 20 perusahaan importasi daging milik Basuki.
Keberadaan UU ini dinilai menghancurkan bisnis kartel daging. Sebab, Bulog dapat memasok daging dari negara selain negara-negara pengekspor yang dikuasai Basuki.
"Sebenarnya itu mungkin karena melalui peraturan presiden. Karena waktu itu ternyata mereka orang-orang ini, Basuki ini yang mau memonopoli. Sehingga dengan adanya impor dari Bulog itu merasa tersaingi dan tidak bisa jual lebih mahal. Makanya mereka meminta JR (Judicial Review UU nomor 41 Tahun 2014), supaya jangan dibolehkan Bulog untuk mengimpor dari negara yang dianggap belum 100 persen (terbebas dari penyakit hewan). Iya maka oleh karena itu bulog itu melalui peraturan pemerintah itu ada untuk mengurai tata niaga supaya ada persaingan salah satunya persaingan dengan Bulog," kata dia.
Syarif mengatakan KPK akan kembali mendalami dugaan kartel daging yang pernah menjerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq.
"Itu kalau soal daging ini kan dia yang terlibat si pemberi ini, dia memang pada waktu kasus yang lama dulu, dia juga pernah ditanyakan kan, pernah dimintai keterangan. Jadi oleh karena itu maka kita lihat lagi dan ternyata masih nyangkut kasusnya," kata Syarif.
Dalam kasus Basuki, KPK sudah menetapkan empat. Selain Basuki dan Patrialis, KPK menjerat Kamaludin dan Ng Fenny. Kamaludin dan Patrialis diduga sebagai penerima suap, sementara Basuki dan Ng Fenny sebagai pemberi suap.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Uskup Agung Katedral: Gereja Harus Berani Bersuara Soal Persoalan Bangsa
-
Pesan Sejuk Menag dari Altar Katedral Manado Saat Natal: Iman Harus Terwujud dalam Kepedulian Nyata
-
Pesan Natal Uskup Agung: Rawat Alam, Jangan Biarkan Rakyat Jadi Korban
-
UMP Jakarta 2026 Kalah dari Bekasi dan Karawang, Said Iqbal: Tidak Mungkin Ibu Kota Lebih Rendah!
-
Libur Natal Kawasan Monas 'Diserbu' Ribuan Pengunjung, Wisatawan China hingga Brasil Ikut Meramaikan
-
Dekorasi Natal Katedral Jakarta Tampil Sederhana, Gunakan Bahan Daur Ulang dan Wastra Nusantara
-
Mendagri dan sejumlah menteri pantau kesiapan ibadah Malam Natal 2025 di Jakarta.
-
Said Iqbal Tolak Kenaikan UMP Jakarta 2026 Rp5,73 Juta, Nilai Tak Cukupi Kebutuhan Hidup Layak
-
Magis Natal di Jantung Jakarta: Kala Bundaran HI Bersolek dalam Lautan Cahaya
-
Agenda Natal di Katedral Jakarta: Misa Pontifikal hingga Misa Lansia