Suara.com - Ketua Pengusaha Indonesia Muda Sam Aliano dan pengacaranya Eggy Sudjana, hari ini, gagal melaporkan calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas kasus dugaan penghinaan terhadap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin dan kasus dugaan penyadapan terhadap pembicaraan Ma'ruf dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami sudah nunggu ya sampai jam 14.00 WIB. ya. Menurut info belum ada juga (penyidik). Nggak ada penyidik, saya merasa aneh, sebesar mabes ini, harus konsultasi dulu, sama pimpinan. Kita merasa tidak dilayani yang semestinya diatur oleh hukum," kata Eggy di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017).
Eggy mengatakan kedatangan Sam Aliano ke Bareskrim hari ini merupakan bukti keseriusan untuk memperkarakan kasus.
"Ini bukti kita serius. Ini masalah serius masalah negara ya, privacy masyarakat terganggu (dugaan penyadapan). Semua bisa main disadap oleh siapa saja. Itu sangat terganggu yang sangat luar biasa," kara Eggy.
Setelah gagal membuat laporan, hari ini, Eggy meminta Ahok mengklarifikasi dua kasus tersebut di persidangan kesembilan perkara dugaan penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Selasa (7/2/2017).
"Tuntutan kami sementara Ahok dan pengacara, kan orangnya besok sidang nih, tolong ungkap apa yang dia punya. Tentang informasi penyadapan ini. Minimal rekamannnya. Kalau tidak berarti. Dia telah melanggar hukum yang serius," ujar Eggy.
Besok, Eggy dan kliennya berencana kembali mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk membuat laporan.
"Insya Allah besok kita kesini, polisi bisa betul - betul tindak lanjut, dan kita punya, bukti lapornya kalau harus melapor," ujar Eggy.
Sikap Ahok yang dianggap menghina Ma'ruf terjadi di dalam persidangan kedelapan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian pada Selasa (31/1/2017).
Kemudian muncul isu penyadapan setelah Yudhoyono konferensi pers pada Rabu (1/2/2017). Yudhoyono curiga teleponnya disadap. Pangkal kecurigaan Yudhoyono berasal dari pertanyaan pengacara Ahok di persidangan perkara dugaan penodaan agama kepada Ma'ruf untuk mengonfirmasi apakah ada telepon dari Yudhoyono kepada Ma'ruf yang intinya untuk mengatur pertemuan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di kantor PBNU pada Jumat (7/10/2017) dan meminta menerbitkan fatwa MUI berisi Ahok menghina ulama dan Al Quran.
Beberapa waktu yang lalu, pengacara Ahok heran kenapa mendadak Yudhoyono menyebut dugaan penyadapan. Padahal, di dalam persidangan, mereka hanya ingin konfirmasi apakah benar ada telepon.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan