Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menekankan pentingnya menghormati Amerika Serikat yang saat ini menerapkan larangan masuknya warga dari tujuh negara Muslim.
"Bagaimanapun... kita tetap harus menghormati dan menghargai kewenangan pemerintah Amerika Serikat dalam melahirkan kebijakan," kata Lukman usai menerima kunjungan Duta Besar AS Joseph Donovan di kantornya Jakarta, Selasa.
Lukman mengaku telah menanyakan alasan AS memberlakukan pelarangan tersebut kepada Dubes Donovan. Dia mendapatkan jawaban bahwa AS penerapan kebijakan tersebut tidak ada kaitannya dengan agama tetapi lebih pada alasan keamanan.
Peraturan tersebut, kata dia, kini sudah tidak perlu dikhawatirkan karena Indonesia tidak masuk dalam negara yang masuk dalam daftar larangan itu. Terlebih, pengadilan AS telah membatalkan peraturan pemerintah terkait larangan tersebut yang ditandatangani Presiden Donald Trump.
Sampai saat ini, lanjut dia, peraturan larangan masuknya warga dari sejumlah negara Muslim ke Amerika sifatnya sementara. Setelah ada pembatalan itu tentunya akan ada proses banding di pengadilan AS. Kendati demikian, Lukman tetap mengajak masyarakat Indonesia tetap tenang dengan kebijakan luar negeri AS itu dan menghormati kedaulatan Negeri Paman Sam.
Dubes Donovan mengatakan Amerika akan kembali melanjutkan proses permohonan warga negara sejumlah pemohon. "Kami juga memproses keimigrasian para pengunjung agar bisa masuk ke AS selama mereka punya visa AS yang resmi," kata dia.
Diberitakan, pengadilan tinggi federal AS menolak permintaan Kementerian Kehakiman agar segera memberlakukan kembali larangan berkunjung bagi imigran yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump.
Trump mengajukan permintaan pemberlakuan larangan imigran ke AS sebagai bagian dari pengajuan banding atas keputusan pengadilan AS yang menangguhkan sementara larangan berkunjung bagi warga dari tujuh negara Muslim. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan Ditolak 3 Fraksi, Ketua DPRD DKI Tetap Sahkan Raperda APBD 2026
-
Survei KPAI: 35,9 Persen Anak Pernah Terima Menu MBG Mentah Hingga Basi
-
Roy Suryo Klaim Siap Diperiksa Sebagai Tersangka Ijazah Jokowi, Sindir Kasus Silfester Matutina
-
Langkah Mengejutkan Prabowo-Albanese: Apa Isi Perjanjian Keamanan Baru yang Mengguncang Kawasan
-
94 Juta Turis, 126 Miliar Euro: Spanyol Buktikan Pariwisata Bisa Jadi Mesin Transformasi Ekonomi
-
Mahfud MD Bantah Dirinya Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli: Itu Pelintiran dan Bohong
-
Cegah Kasus Keracunan MBG Berulang, BGN Wajibkan SPPG Punya Alat Ini
-
Detik-detik Jembatan Hongqi Hancur, Biaya Proyek Habiskan Dana Rp 21 M
-
Ortu Minta Prabowo Pulangkan Reynhard Sinaga, Apakah RI dan Inggris Punya Perjanjian Ekstradisi?
-
KPK Cecar Eks Direktur Kemenag Soal Pembagian Kuota Haji Hingga Penyediaan Layanan