Suara.com - Tiga kendaraan rombongan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengalami kecelakaan lalu lintas tabrakan beruntun di jalan tol Jakarta - Cikampek (arah Bandung) kilometer 40.800 A, Kamis (9/2/2017).
"Peristiwanya terjadi sekitar jam 06.50 WIB saat rombongan Wali Kota Bekasi melaju dari arah Bekasi menuju Bandung untuk menghadiri acara Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Jawa Barat," kata staf humas Pemerintah Kota Bekasi Derry Renata dikutip dari Antara.
Derry merupakan saksi mata karena berada di antara rombongan.
Kendaraan yang terlibat kecelakaan, di antaranya kendaraan patroli kawal jenis Nissan X-Trail B 1431 KQN, Toyota Fortuner yang mengangkut Rahmat Effendi, dan Mitsubishi Pajero B1065RFY yang mengangkut Asisten Daerah I Cucu Syamsudin beserta staf.
Rombongan kendaraan Pemkot Bekasi terlibat kecelakaan dengan kendaraan Toyota Corolla B 2323 YI yang kendarai pengendara lain di luar rombongan Wali Kota Bekasi.
Kejadian bermula saat tiga kendaraan Wali Kota Bekasi sedang berada di jalur cepat jalan tol menuju Bandung.
Namun tiba-tiba, iring-iringan tersebut dibuntuti pengendara Corolla yang memanfaatkan jalur Patwal untuk mempercepat waktu tempuh perjalanannya.
Namun tepat di kilometer 40, kendaraan Patwal mengerem mendadak hingga mengakibatkan tiga kendaraan di belakangnya saling menabrak.
"Alhamdulillah saya selamat. Berkat doa semua orang," kata Rahmat Effendi melalui pesan singkat.
Kendaraan yang mengalami kerusakan parah adalah mobil Mitsubishi Pajero yang ditumpangi Asda I karena sempat terpental dan menabrak pembatas jalan tol.
Petugas Sentral Komunikasi Jasa Marga Jakarta-Cikampek Ira mengatakan tidak ada korban yang terluka, semuanya selamat dan kejadian ini diselesaikan secara kekeluargaan.
Menurut dia pascatabrakan tersebut Rahmat Effendi langsung dievakuasi para staffnya ke mobil Toyota Innova untuk meneruskan perjalanan ke Bandung.
"Kecelakaan ini akibat kurang menjaga jarak aman," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Tajir Melintir Punya 39 Properti, Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi Kini 'Bebas' Hukuman Bayar 17 M
-
Harta Tajir Punya 39 Properti, Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi Kini 'Bebas' dari Hukuman Bayar Rp17 M
-
Hakim Perberat Vonis Rahmat Effendi Jadi 12 Tahun Penjara, KPK: Kami Apresiasi
-
KPK Jebloskan Rombongan Empat Terpidana Penyuap Walkot Bekasi nonaktif Rahmat Effendi ke LP Sukamiskin
-
Selama Menjabat Walkot Bekasi Rahmat Effendi Diduga Terima Uang dari ASN Hingga Pihak Swasta
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional