Suara.com - Jadwal pemeriksaan mantan Ketua KPK Antasari Azhar soal kasus penyelidikan SMS gelap kembali molor. Awalnya, polisi telah menjadwalkan pemanggilan Antasari pekan ini, namun sekarang ditunda kembali.
"(Pemeriksaan Antasari dilakukan) Minggu depan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Selasa (14/2/2016).
Laporan soal adanya pesan misterius disampaikan Antasari pada tahun 2011 lalu. Kuat dugaan, SMS gelap itu sengaja untuk menyudutkan Antasari sebagai otak atas pembunuhan Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Argo juga belum bisa menjelaskan mengenai perkembangan dari laporan SMS gelap yang kini ditangani penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya itu. Dia mengatakan, penyidik masih terus mengumpulkan alat bukti untuk bisa mengusut kasus SMS gelap itu secara tuntas. Bahkan menurutnya, barang bukti berupa bundelan fotokopi percakapan yang diserahkan Antasari, dianggap belum signifikan untuk menjadi petunjuk penyidik.
"Sekarang kami meminta keterangan. Kan selama ini belum jelas," kata dia.
Lebih lanjut, Argo mengatakan baru akan bisa menjelaskan duduk perkara soal SMS gelap tersebut ketika penyidik telah memintai keterangan Antasari.
"Ya, nanti akan diberitahu kalau sudah diminta keterangan," kata dia.
Pada Rabu (1/2) lalu, Antasari bersama Boyamin Saiman selaku anggota tim pengacara, serta adik Nasrudin, Andi Syamsuddin, mendatangi Polda Metro Jaya untuk menagih laporan SMS gelap ke penyidik.
Kali ini, Antasari menyambangi Bareskrim Polri untuk membuat laporan. Bahkan, Antasari membuat geger dengan secara blak-blakan menyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di pusaran kasus yang telah menjatuhkan dirinya dari jabatan Ketua KPK.
Antasari menyebut SBY ketika masih menjabat Presiden saat itu mengutus bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, menemuinya pada awal 2009 untuk melobi agar besan SBY, Aulia Pohan, tidak ditahan KPK. Namun Antasari mengaku menolak.
Antasari lantas curiga bahwa tuduhan yang dialamatkan ke dirinya atas pembunuhan Nasrudin merupakan balasan karena KPK telah menahan Aulia Pohan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran