Kader PPP Abraham Lunggana alias Lulung [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Politisi Partai Persatuan Pembangunan Abraham Lunggana (Lulung) menilai kekalahan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni dalam putaran pertama pilkada Jakarta periode 2017-2022 terjadi karena sejumlah faktor.
Di antaranya karena efek serangan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar sehari menjelang pencoblosan. Antasari menyebut ayah Agus, Susilo Bambang Yudhoyono, mengetahui rekayasa kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
"Tapi pengaruh itu kan jelas. Sebelumnya surveinya (Agus - Sylvi) bagus, kan. Ini ada pengaruh politik, banyaklah yang berdampak kepada Pak SBY," ujar Lulung, Jumat (17/2/2017).
Sebelum itu, kata Lulung, pernyataan pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Humphrey R. Djemat, di pengadilan yang menyebutkan adanya percakapan telepon antara Yudhoyono dan Ketua MUI Ma'ruf Amin yang intinya untuk mengatur pertemuan Agus-Sylviana di kantor PBNU serta mengatur penerbitan fatwa MUI soal kasus Ahok, juga turut mempengaruhi elektabilitas.
"Dan di sidang Ahok, (saat) Pak Ma'ruf Amin (bersaksi) yang melibatkan SBY, karena SBY berkomentar tentang sadapan. Terakhir sangat booming itu tentang Antasari," kata Lulung.
Walaupun kalah, Lulung tetap mengapresiasi Agus yang menerima kekalahan dan menghormati yang lolos ke babak kedua, dalam pidato politik Rabu (15/2/2017) malam.
"Agus kan sudah kesatria menyampaikan itu (mengakui kekalahan) dan ucapkan selamat kepada dua paslon yang maju dua putaran dan dia ucapkan terima kasih," kata Lulung.
Lulung sebenarnya kasihan dengan Agus, tetapi namanya politik, perkembangan bisa terjadi di luar dugaan.
"Punya dampak politik seperti itu, kasihan jugalah ya (Agus). Tapi nggak apa-apa, Pak SBY dan AHY sudah menerima itu, kesatria ya dia. Pidatonya keren," kata Lulung.
Di antaranya karena efek serangan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar sehari menjelang pencoblosan. Antasari menyebut ayah Agus, Susilo Bambang Yudhoyono, mengetahui rekayasa kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
"Tapi pengaruh itu kan jelas. Sebelumnya surveinya (Agus - Sylvi) bagus, kan. Ini ada pengaruh politik, banyaklah yang berdampak kepada Pak SBY," ujar Lulung, Jumat (17/2/2017).
Sebelum itu, kata Lulung, pernyataan pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Humphrey R. Djemat, di pengadilan yang menyebutkan adanya percakapan telepon antara Yudhoyono dan Ketua MUI Ma'ruf Amin yang intinya untuk mengatur pertemuan Agus-Sylviana di kantor PBNU serta mengatur penerbitan fatwa MUI soal kasus Ahok, juga turut mempengaruhi elektabilitas.
"Dan di sidang Ahok, (saat) Pak Ma'ruf Amin (bersaksi) yang melibatkan SBY, karena SBY berkomentar tentang sadapan. Terakhir sangat booming itu tentang Antasari," kata Lulung.
Walaupun kalah, Lulung tetap mengapresiasi Agus yang menerima kekalahan dan menghormati yang lolos ke babak kedua, dalam pidato politik Rabu (15/2/2017) malam.
"Agus kan sudah kesatria menyampaikan itu (mengakui kekalahan) dan ucapkan selamat kepada dua paslon yang maju dua putaran dan dia ucapkan terima kasih," kata Lulung.
Lulung sebenarnya kasihan dengan Agus, tetapi namanya politik, perkembangan bisa terjadi di luar dugaan.
"Punya dampak politik seperti itu, kasihan jugalah ya (Agus). Tapi nggak apa-apa, Pak SBY dan AHY sudah menerima itu, kesatria ya dia. Pidatonya keren," kata Lulung.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret