Ilustrasi anggota polisi (suara.com/Agung Sandy Lesmana)
Rumah keluarga Siti Aisyah di Desa Sindangsari, Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, ini dijaga anggota polisi. Aisyah kini ditahan di Selangor, Malaysia, karena diduga terlibat kasus pembunuh Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jon Un.
"Iya, personil kami tempatkan di sana untuk memonitor keluarga untuk antisipasi jangan sampai terjadi hal-hal uang tidak diinginkan," kata Kapolda Banten Komisaris Besar Listyo Sigit Prabowo kepada Suara.com, Minggu (19/2/2017).
Anggota yang ditugaskan menjaga rumah Aisyah dari berbagai unsur, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat serta intelijen.
"Kami turunkan dari intel sama Bhabinkamtibmas. Pokoknya kami tempatkan personil mengikuti perkembangan dari keluarga," kata dia.
Listyo mengatakan jumlah anggota yang dikerahkan untuk mengamankan keluarga Aisyah banyak.
"Jumlahnya (banyak), gantian," kata Listyo.
Kim Jong Nam dibunuh dengan cara disemprot racun ketika tengah berada di meja check in bandara internasional Kuala Lumpur untuk pulang ke Macau. Racun untuk membunuh Kim Jong Nam diduga ricin atau tetrodotoxin.
Tak lama setelah kejadian, polisi Malaysia menangkap Doan Thi Huong (perempuan Vietnam), Aisyah, dan Muhammad Farid Bin Jalaluddin (warga Malaysia, kekasih Aisyah).
Dalam kasus ini polisi sudah menetapkan lima tersangka.
Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal meminta semua pihak jangan melakukan pembunuhan karakter terhadap Aisyah.
"Supaya kita tidak melakukan character assassination (pembunuhan karakter) terhadap yang bersangkutan. Kita harus sampaikan bahwa dia ini belum ditetapkan sebagai pelaku. Yang berkembang kan seolah-olah yang bersangkutan sudah pasti membunuh," ujar Iqbal di Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Jumat (17/2/2017).
Iqbal menilai bahwa jika Aisyah terbukti terlibat harus dilihat dulu perannya dalam kasus tersebut.
"Kalau pun dia bersalah harus ditentukan lagi apakah salahnya sebagai pelaku utama atau pelaku pembantu atau sebagai mastermind karena itu akan punya implikasi hukum yang berbeda-beda," kata dia.
Iqbal menjelaskan bahwa saat ini Aisyah masih dalam penahanan sementara selama tujuh hari berdasarkan peraturan hukum di Malaysia.
"Kalau pengadilan menemukan bukti akan dibawa ke pengadilan, kalau tidak, diputuskan deportasi," katanya.
Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Bobby Adhityo Rizaldi akan bertanya kepada Badan Intelijen Negara terkait kasus yang menyeret nama Aisyah.
"Kami ingin mengonfirmasi dalam rapat kerja berikutnya. Kami ingin pastikan kepada BIN," kata Bobby di DPR, Jakarta, Jumat (17/2/2017).
Bobby mengatakan sampai hari ini Komisi I belum mendapatkan konfirmasi kasus tersebut.
Anggota Fraksi Golongan Karya mengatakan Indonesia merupakan negara sahabat Korea Utara. Dia ingin memastikan persahabatan ini tetap baik. Tapi, dia tidak ingin warga negara Indonesia dilibatkan dalam aksi spionase.
"Itu yang ingin kami pastikan. Termasuk jika memang yang bersangkutan adalah WNI atau memang ada proses perekrutan agen spionase oleh Korea Utara," ujarnya.
Kim Jong Nam meninggal dalam perjalanan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju rumah sakit. Ketika berada di bandara untuk menunggu jadwal penerbangan ke Makau, dia disemprot cairan oleh pelaku.
Kematian Jong Nam baru disebarluaskan otoritas Malaysia pada Selasa (14/2/2017).
Rekaman CCTV bandara yang beredar luas di sejumlah media Malaysia memperlihatkan dua perempuan yang diduga menjadi pelakunya, terlihat ke luar bandara dan pergi menggunakan taksi.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Malaysia telah mengirim tim hukum ke penjara Selangor, Malaysia, untuk mendampingi Aisyah.
"Iya, personil kami tempatkan di sana untuk memonitor keluarga untuk antisipasi jangan sampai terjadi hal-hal uang tidak diinginkan," kata Kapolda Banten Komisaris Besar Listyo Sigit Prabowo kepada Suara.com, Minggu (19/2/2017).
Anggota yang ditugaskan menjaga rumah Aisyah dari berbagai unsur, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat serta intelijen.
"Kami turunkan dari intel sama Bhabinkamtibmas. Pokoknya kami tempatkan personil mengikuti perkembangan dari keluarga," kata dia.
Listyo mengatakan jumlah anggota yang dikerahkan untuk mengamankan keluarga Aisyah banyak.
"Jumlahnya (banyak), gantian," kata Listyo.
Kim Jong Nam dibunuh dengan cara disemprot racun ketika tengah berada di meja check in bandara internasional Kuala Lumpur untuk pulang ke Macau. Racun untuk membunuh Kim Jong Nam diduga ricin atau tetrodotoxin.
Tak lama setelah kejadian, polisi Malaysia menangkap Doan Thi Huong (perempuan Vietnam), Aisyah, dan Muhammad Farid Bin Jalaluddin (warga Malaysia, kekasih Aisyah).
Dalam kasus ini polisi sudah menetapkan lima tersangka.
Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal meminta semua pihak jangan melakukan pembunuhan karakter terhadap Aisyah.
"Supaya kita tidak melakukan character assassination (pembunuhan karakter) terhadap yang bersangkutan. Kita harus sampaikan bahwa dia ini belum ditetapkan sebagai pelaku. Yang berkembang kan seolah-olah yang bersangkutan sudah pasti membunuh," ujar Iqbal di Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Jumat (17/2/2017).
Iqbal menilai bahwa jika Aisyah terbukti terlibat harus dilihat dulu perannya dalam kasus tersebut.
"Kalau pun dia bersalah harus ditentukan lagi apakah salahnya sebagai pelaku utama atau pelaku pembantu atau sebagai mastermind karena itu akan punya implikasi hukum yang berbeda-beda," kata dia.
Iqbal menjelaskan bahwa saat ini Aisyah masih dalam penahanan sementara selama tujuh hari berdasarkan peraturan hukum di Malaysia.
"Kalau pengadilan menemukan bukti akan dibawa ke pengadilan, kalau tidak, diputuskan deportasi," katanya.
Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Bobby Adhityo Rizaldi akan bertanya kepada Badan Intelijen Negara terkait kasus yang menyeret nama Aisyah.
"Kami ingin mengonfirmasi dalam rapat kerja berikutnya. Kami ingin pastikan kepada BIN," kata Bobby di DPR, Jakarta, Jumat (17/2/2017).
Bobby mengatakan sampai hari ini Komisi I belum mendapatkan konfirmasi kasus tersebut.
Anggota Fraksi Golongan Karya mengatakan Indonesia merupakan negara sahabat Korea Utara. Dia ingin memastikan persahabatan ini tetap baik. Tapi, dia tidak ingin warga negara Indonesia dilibatkan dalam aksi spionase.
"Itu yang ingin kami pastikan. Termasuk jika memang yang bersangkutan adalah WNI atau memang ada proses perekrutan agen spionase oleh Korea Utara," ujarnya.
Kim Jong Nam meninggal dalam perjalanan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju rumah sakit. Ketika berada di bandara untuk menunggu jadwal penerbangan ke Makau, dia disemprot cairan oleh pelaku.
Kematian Jong Nam baru disebarluaskan otoritas Malaysia pada Selasa (14/2/2017).
Rekaman CCTV bandara yang beredar luas di sejumlah media Malaysia memperlihatkan dua perempuan yang diduga menjadi pelakunya, terlihat ke luar bandara dan pergi menggunakan taksi.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Malaysia telah mengirim tim hukum ke penjara Selangor, Malaysia, untuk mendampingi Aisyah.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting