Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengunjungi korban banjir di lokasi pengungsian sementara di Masjid Raya Universitas Borobudur, Jakarta, Senin (20/2). [suara.com/Bowo Raharjo]
Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yakin jika terpilih menjadi gubernur, Anies Baswedan akan tetap menormalisasi sungai untuk mengatasi banjir di Jakarta. Hal ini dikatakan Ahok untuk menanggapi kritik Anies mengenai cara Ahok menangani banjir.
"Kalau Pak Anies diizinkan Tuhan jadi gubernur DKI, lalu dia nggak lakukan normalisasi seperti yang saya lakukan, bohong dia. Berani taruhan saya," ujar Ahok ketika meninjau kawasan banjir di Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2017).
Menurut Ahok satu-satunya cara mengatasi banjir di Jakarta sekarang ini dengan melakukan normalisasi bantaran sungai. Ahok mengatakan jika pemimpin Jakarta tak melakukan normalisasi sungai sama saja tidak bekerja untuk mengatasi masalah.
"Siapapun yang jadi gubernur, kalau dia nggak lakukan normalisasi pasti dia nggak kerja. Kamu pilih banjir atau normalisasi?" kata Ahok.
"Jadi kalau dibilang satu pihak nggak mau normalisasi, satu pihak nggak mau banjir, saya nggak tahu ilmu dari mana itu," Ahok menambahkan.
Lebih jauh, Ahok mengatakan banjir di Jakarta sudah ada sejak dulu. Ketika Ahok pertamakali menjabat di pemerintahan Jakarta, titik banjir mencapai 2.200 titik. Setelah proyek normalisasi berjalan, jumlah titik berkurang. Tahun 2016, tersisa 400-an titik.
Saat ini, kata Ahok, titik banjir jauh berkurang, tinggal sekitar 80 titik, di antaranya di sekitar Kali Sunter, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
"Jadi empat tahun kerja, kita baru berhasil 40 persen (menangani banjir)," kata Ahok.
"Saya harus mohon maaf kan situasi kayak gitu, kita udah lihat nggak ada cara lain (selain normalisasi). Ini sudah puluhan tahun (banjir) dari zaman gubernur yang dulu kok," Ahok menambahkan.
"Kalau Pak Anies diizinkan Tuhan jadi gubernur DKI, lalu dia nggak lakukan normalisasi seperti yang saya lakukan, bohong dia. Berani taruhan saya," ujar Ahok ketika meninjau kawasan banjir di Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2017).
Menurut Ahok satu-satunya cara mengatasi banjir di Jakarta sekarang ini dengan melakukan normalisasi bantaran sungai. Ahok mengatakan jika pemimpin Jakarta tak melakukan normalisasi sungai sama saja tidak bekerja untuk mengatasi masalah.
"Siapapun yang jadi gubernur, kalau dia nggak lakukan normalisasi pasti dia nggak kerja. Kamu pilih banjir atau normalisasi?" kata Ahok.
"Jadi kalau dibilang satu pihak nggak mau normalisasi, satu pihak nggak mau banjir, saya nggak tahu ilmu dari mana itu," Ahok menambahkan.
Lebih jauh, Ahok mengatakan banjir di Jakarta sudah ada sejak dulu. Ketika Ahok pertamakali menjabat di pemerintahan Jakarta, titik banjir mencapai 2.200 titik. Setelah proyek normalisasi berjalan, jumlah titik berkurang. Tahun 2016, tersisa 400-an titik.
Saat ini, kata Ahok, titik banjir jauh berkurang, tinggal sekitar 80 titik, di antaranya di sekitar Kali Sunter, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
"Jadi empat tahun kerja, kita baru berhasil 40 persen (menangani banjir)," kata Ahok.
"Saya harus mohon maaf kan situasi kayak gitu, kita udah lihat nggak ada cara lain (selain normalisasi). Ini sudah puluhan tahun (banjir) dari zaman gubernur yang dulu kok," Ahok menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
Terkini
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut