Suara.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto menilai tidak perlu tergesa-gesa untuk menggulirkan hak angket untuk suatu peristiwa.
Hal ini untuk menanggapi usulan pengguliran Hak Angket 'Ahok Gate' yang galang oleh Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Demokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional.
"Kalau hak angket ini rasa kita tidak perlu tergesa-gesa. Kita perlu melihat beberapa hal," kata Novanto di DPR, Selasa (21/2/2017).
Politikus Golongan Karya ini mengatakan, salah satu partai bahkan sudah menarik dukungan dan mengatakan penggalangan hak angket ini adalah keinginan pribadi.
"Tapi karena ini merupakan hak-hak daripada anggota dan tentu kita berikan melalui mekanisme-mekanisme aturan yang ada di DPR," kata dia.
Hak angket 'Ahok Gate' ini didasari karena pelantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Padahal Ahok merupakan terdakwa kasus penodaan agama yang sedang menjalani persidangan.
Karenanya, menurut Novanto, saat ini lebih baik menunggu penanganan hukum Ahok yang sedang berjalan.
"Penanganan hukum ini yang lebih diutamakan karena situasi sekarang ini kan semuanya lebih baik supaya berjalan tenang dan itu masalah hukum melakukan secara transparan secara profesional dan rakyat lah tentu akan menilai," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO