Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyadari perjalanannya untuk kembali memimpin Jakarta pada periode kedua, 2017-2022, tak mudah, terutama sejak dia dituduh menodai agama Islam. Tapi, dia sudah siap jika nanti kalah berkompetisi dengan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di pilkada putaran kedua yang akan diselenggarakan 19 April 2017.
"Saya berpikir, jabatan saya sampai Oktober 2017, saya bekerja sebaik mungkin saja. Minimal saya kalau sudah tidak dipilih lagi, saya kan meninggalkan banyak sekali hasil kerja gitu, misalnya Kalijodo, jalan layang. Orang kan bisa lihatlah. Masa saya seperti apa, gitu," kata Ahok di acara Mata Najwa, semalam.
Rata-rata kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ahok-Djarot Saiful Hidayat sebesar 75 persen, tetapi dalam pilkada 15 Februari 2017, menurut data hasil hitung KPU Jakarta, pasangan tersebut hanya dipilih 2.357.637 warga atau 42,96 persen. Apa artinya ini, ada masalah apa dengan Ahok?
"Artinya, saya dianggap orang yang menodai, menista agama. Ya saya harus terima. Makanya saya sampaikan permohonan maaf. Kalau orang nggak mau terima permohonan maaf saya, ya saya mau bilang apa," kata Ahok.
Ahok mengatakan sudah belajar dari kasus yang menimpanya. Dalam kasus dugaan penodaan agama, status Ahok kini menjadi terdakwa.
"Ini sudah sebelas kali sidang, dari pagi sampai malam. Ini pelajaran berharga buat saya," kata Ahok.
Ahok mengatakan sekarang dia menyerahkan pilihan kepada warga Jakarta. Apakah akan kembali memilihnya atau tidak.
"Yang penting saya kerja ajalah. Toh sampai Oktober. Kita siapin aja semua dengan baik. Kalau orang Jakarta sudah memutuskan tidak pilih saya, ya minimal warga tahu masa saya. Ini (pembangunan) siapa yang buat, ini siapa yang mulai," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG