Lain halnya dengan obyek wisata Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, sekitar 15 kilometer barat daya Kota Denpasar yang menjadi lokasi bertengger pura kuno di atas batu karang Pantai Beraban, Bali selatan di dekat Samudera Indonesia.
Tempat suci umat Hindu, sekaligus objek wisata andalan itu, menyimpan misteri dan keunikan yang membuat pelancong seperti "wajib" untuk mengunjunginya, sehingga pura kuno peninggalan abad XVI selama ini menjadi objek wisata terfavorit karena mampu menyedot kunjungan terbanyak dibanding objek wisata lainnya di Pulau Dewata.
Kunjungan wisatawan ke Lot selama tahun 2016 tercatat 3.371.928 orang yang terdiri atas wisatawan mancanegara 1.720.490 orang (52 persen) dan wisatawan nusantara 1.651.438 orang (49 persen). Jika dibandingkan dengan kunjungan tahun sebelumnya mengalami peningkatan yang signifikan, karena selama tahun 2015 hanya tercatat 3.179.616 orang.
Pura Tanah Lot merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, salah satu tempat suci besar di Pulau Dewata. Objek wisata itu dikelola secara profesional sehingga turis senang datang ke lokasi yang dihubungkan dengan jalan beraspal mulus, tempat parkir yang luas dan penataan lingkungan yang asri.
Penataan kawasan objek wisata tersebut lebih mengedepankan nuansa religius yang dipadukan dengan panorama dan keindahan alam.
Dengan demikian, setiap sore menjelang matahari terbenam di areal gardu pandang di atas tebing kawasan Pantai Tanah Lot, selalu dipenuhi deretan wisatawan menggunakan aneka jenis kamera foto dan kamera video maupun ponsel untuk mengabadikan detik-detik matahari terbenam.
Mereka menunggu detik-detik saat munculnya sunset yang selama ini sudah terkenal keindahannya hingga ke mancanegara. Momentum itulah yang biasanya paling ditunggu oleh wisatawan dan tentunya mereka akan mengabadikan pemandangan tersebut dengan jepretan kamera.
Agak berbeda dengan Tanah Lot adalah Pantai Kuta yang berpasir putih dan tidak pernah sepi dari aktivitas wisatawan sejak matahari terbit hingga terbenam pada sore hari. Kuta adalah ikon bisnis pelancongan Pulau Dewata sehingga ada ungkapan kalau pelesiran ke Pulau Seribu Pura itu belum menginjakkan kaki ke Kuta,
belum ke Bali.
Dengan demikian, wisatawan mancanegara maupun masyarakat dari berbagai daerah di Nusantara, termasuk masyarakat lokal Bali senantiasa menjadikan Kuta sebagai arena bermain, berwisata, berdagang, menawarkan jasa atau sekedar bersantai.
Ratusan wisatawan mancanegara keluar dari hotel berbintang Pantai Kuta untuk berjemur di pasir putih yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempatnya menginap, menjadi pemandangan keseharian di objek wisata andalan Pulau Dewata.
Angin laut yang cukup kencang menerpa tubuh-tubuh berkilap yang berbaring santai beralaskan selembar tikar di pasir putih di bawah teriknya sinar matahari. Deburan ombak bergelombang dahsyat kadang kala tidak menghambat mereka untuk berenang.
Justru di tengah gulungan ombak yang dahsyat itulah mereka yang menyenangi bermain papan selancar, khususnya wisatawan Australia, menikmati "surganya", meskipun risikonya sangat tinggi untuk menaklukkan pantai berpasir putih sepanjang lima kilometer itu.
Kini, beberapa pihak berperan secara aktif untuk mengembalikan Pantai Kuta dan sekitarnya sebagai habitat penyu yang dilakukan dengan membantu penetasan, pemeliharaan tukik (anak penyu) hingga besar yang memenuhi syarat untuk dilepas ke perairan bebas.
Dengan demikian, Pantai Kuta sebagai tempat wisatawan berjemur juga akan menjadi habitat penyu.
Tag
Berita Terkait
-
Mengintip Proses Pembuatan Kain Kiswah Ka'bah di Makkah
-
5 Artis Naik Haji Gratis Lewat Jalur Undangan Raja Salman
-
Pemantauan Hilal di Arab Saudi, Raja Salman: Selamat Ramadhan
-
Kemenag Mulai Bagikan Kurma dari Raja Salman, Siapa Saja Boleh Dapat
-
Umroh Gratis dari Raja Salman! 50 WNI Berangkat ke Tanah Suci
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta