Suara.com - Korps Marinir Amerika Serikat tengah terguncang skandal besar. Foto telanjang perempuan serdadu maupun veteran pasukan elite tersebut diretas dan disebar ke dunia maya oleh kelompok misterius. Belum diketahui jumlah pasti wanita serdadu AS yang menjadi korban peretasan tersebut.
Foto-foto tak senonoh tersebut, seperti diberitakan Washingtonpost versi daring (dalam jaringan;internet), Senin (6/3/2017), mulai tersebar sejak Januari tahun ini.
Selama dua bulan, hingga akhir Februari, korps marinir AS mampu meredam skandal itu dari awak media.
Namun, informasi tersebut akhirnya dibocorkan melalui laporan yang ditulis media massa nonprofit War Horse, dan dipublikasikan di laman Reveal, Sabtu (4/3) pekan lalu.
Dalam artikelnya, War Horse melaporkan foto-foto telanjang wanita serdadu maupun veteran marinir AS itu disebar ke laman komunitas yang berstatus rahasia di Facebook bernama "Marines United". Laman komunitas itu beranggotakan 30.000 marinir.
Menurut Washingtonpost, penulis artikel di War Horse yang mengungkap skandal itu adalah veteran marinir yang penerima penghargaan "Purple Heart"dari pemerintah.
Setelah artikel itu diterbitkan, si penulis mengakui mendapat banyak ancaman pembunuhan. Begitu pula keluarganya, diancam dihabisi.
Tapi, penulis anonim itu menyulut keberanian perempuan-perempuan mantan marinir yang foto telanjangnya ikut tersebar, untuk berbicara tentang kasus mereka.
Seorang prajurit pemberani yang mau membicarakan skandal itu adalah Marisa Woytek. Ia adalah kopral marinir AS, yang memutuskan berhenti karena tak tahan atas penghinaan sejawatnya setelah foto telanjangnya tersebar.
Baca Juga: Cucu yang Paksa Neneknya Mengemis di Semarang Akhirnya Ditangkap
"Foto-fotoku itu diambil dari akun Instagram pribadi yang dibajak orang misterius. Secara rutin, foto-foto pribadiku diunggah ke laman 'Marine United'. Hal itu yang membuatku tak lagi mau aktif di marinir," tuturnya.
Juru Bicara Korp Marinir AS Kapten Ryan Alvis, tak mau banyak mengomentari skandal yang akhirnya terkuak ke publik tersebut.
"Insiden ini berhubungan dengan laman komunitas 'Marines United'," tukasnya pendek.
Petinggi korps tersebut, Jenderal Robert B Neller juga tidak mau menjelaskan aksi tindaklanjut atas penyebaran foto-foto anak buahnya itu.
"Penyebaran foto-foto itu ke dunia maya adalah tindakan tidak menghormati prajurit yang dengan nyawanya melindungi warga negara ini," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra