Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan siap menjadi juru kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, di pilkada Jakarta putaran kedua.
"Iya betul, saya bersedia menjadi jurkam Anies-Sandi. Paslon nomor tiga. Oleh karena itu nanti kami akan koordinasi dengan Pak Anies-Sandi dan timsesnya bagaimana langkah-langkahnya," kata Heryawan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Senin (6/3/2017).
Heryawan menambahkan tentu akan mengikuti semua peraturan Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum, mengingat dia merupakan pejabat aktif.
"Karena kalau di hari-hari weekend hanya diperlukan pemberitahuan kepada Kemendagri dan KPU. Dengan cara itu kemudian saya bisa ikut blusukan di Jakarta," ujar Heryawan.
Jika memang harus cuti dari jabatan gubernur, Heryawan siap.
"Tapi kalau kita bergeraknya hanya di hari weekend, Sabtu atau Minggu, sepengetahuan saya, nanti saya akan lihat lagi peraturannya, setahu saya hanya cukup dengan pemberitahuan," tutur Heryawan.
Sementara ini, dia menunggu saat yang tepat untuk bisa turun langsung di Jakarta.
"Akan kita koordinasikan dulu dengan semua tim Anies-Sandi," kata Heryawan.
Heryawan kemudian membeberkan alasannya mau menjadi juru kampanye pasangan nomor urut tiga.
"Tentu alasannya sederhana, Anies-Sandi diusung Gerindra dan PKS. Saya adalah kader PKS, tentu sangatlah wajar kalau saya mendukung Anies-Sandi kan," kata Heryawan.
Ketua DPW PKS Jawa Barat menekankan targetnya ialah untuk membantu memenangkan Anies-Sandiaga.
"Kalau PKS mencalonkan, ya PKS mencanangkan untuk menang. Supaya PKS menang. Maka ya harus terlibat dari segala unsur, termasuk para kader, boleh jadi bermanfaat untuk pemenangan, maka saya siap untuk maju, untuk ikut pemenangan di DKI," tutur Heryawan.
Heryawan berpesan kepada Anies dan Sandiaga agar jangan pernah lelah untuk bekerja keras.
"Blusukan tanpa henti. Saya juga melakukan hal yang sama di Jawa Barat dulu dua kali pilkada. Kemudian jangan bosan, karena kalau di Jakarta blusukan sebanyak apapun kan pulang ke rumah ya. Kalau di Jawa Barat, saya nginepnya ketemu di mana malam. Kalau ketemu malamnya di Cirebon maka di Cirebon, kalau di Bogor ya bermalamnya di Bogor," tutur Heryawan.
"Karena kalau harus pulang ke Bandung dulu bagi waktu. Karena Jawa Barat luas. Kalau Jakarta lebih sempit dibanding Jabar dari segi teritori. Oleh karena itu untuk blusukan Anies-Sandi bisa lebih banyak dilakukan untuk bertemu masyarakat dibanding Jawa Barat," Heryawan menambahkan.
Berita Terkait
- 
            
              Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
 - 
            
              Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
 - 
            
              Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
 - 
            
              Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
 - 
            
              Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM