Suara.com - Pasukan keamanan Irak mengusir petempur ISIS dari beberapa gedung utama pemerintah di pusat kota kuno di sisi barat Mosul. Hal tersebut disampaikan militer Irak.
"Polisi federal dan pasukan khusus Kementerian Dalam Negeri, yang dikenal dengan nama Reaksi Cepat, selama berjam-jam terlibat pertempuran sengit pada malam hari melawan petempur garis keras dan membebaskan banyak bagian Permukiman Dawasa serta Dandan. Pasukan keamanan juga merebut kembali kompleks lama pemerintah, museum, gedung pengadilan dan gedung Komnando Polisi Provinsi di Nineveh," kata Let. Jend. Abdul-Amir Yarallah, dari Komando Operasi Gabungan, dalam satu pernyataan.
Pada Selasa (7/3/2017) pagi, tentara merebut kembali kaki jembatan strategis di atas Sungai Tigris, yang dikenal dengan naman Jembatan Al-Hurriyah, dan gedung kiota praja di dekatnya, serta gedung Bank Sentral, kata satu sumber keamanan provinsi kepada Xinhua.
Tentara juga menewaskan banyak petempur ISIS dan bentrokan berkecamuk untuk merebut lebih banyak lahan dan membersihkan daerah serta bangunan, kata sumber tersebut.
Sementara itu, personel komando dari Dinas Kontra-Terorisme (CTS) tersebut terlibat bentrokan sengit melawan petempur IS di Permukiman Mansour dan Tel Ar-Rumman di bagian barat-daya sisi barat Mosul, yang oleh warga setempat dinamakan Tepi Kanan Sungai Tigris, kata Yarallah.
Pertempuran di bagian barat-daya Mosul adalah bagian dari desakan pasukan khusus CTS lebih jauh ke arah bagian tengah sisi barat Mosul, seperti dikutip Xinhua,
Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi, yang juga adalah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, pada 19 Februari mengumumkan dimulainya serangan untuk mengusir petempur fanatik dari sisi barat Mosul, yang oleh warga setempat dikenal dengan nama Tepi Kanan Sungai Tigris, yang membelah kota tersebut.
Pada akhir Januari, Al-Abadi mengumumkan pembebasan sisi timur Mosul, atau Tepi Kiri Sungai Tigris, setelah lebih dari 100 hari pertempuran melawan anggota ISIS.
Namun, bagian barat Mosul, dengan jalannya yang sempit dan penduduk antara 750.000 dan 800.000, tampaknya menjadi tantangan yang lebih besar buat pasukan Irak.
Baca Juga: Diretas, Foto Telanjang Perempuan Serdadu AS Tersebar
Mosul, 400 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad, telah dikuasai petempur ISIS sejak Juni 2014, ketika pasukan pemerintah meninggalkan senjata mereka dan melarikan diri, sehingga anggota IS bisa merebut kekuasaan atas banyak bagian Irak Barat serta Utara. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!