Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw menegaskan jajarannya masih mempertahankan keberadaan pasukan Brimob di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, hingga kondisi daerah itu benar-benar kondusif pascabentrok antarpendukung peserta pilkada, 23 Februari lalu.
"Pasukan Brimob masih berada di sana untuk mempertahankan dan menjaga situasi sampai semua proses dan tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Intan Jaya tuntas," kata Paulus Waterpauw di Timika, Rabu (15/3/2017)
Guna mengamankan situasi kamtibmas di Intan Jaya, beberapa waktu lalu Markas Besar Kepolisian RI mengirim satu kompi pasukan Brimob Detasemen D Pelopor Kelapa Dua, Jakarta, ke Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya.
Mereka bergabung dengan pasukan Brimob Polda Papua yang dikirim dari Jayapura dan pasukan Brimob Polda Bali yang diperbantukan ke Kabupaten Dogiyai.
Kapolda mengatakan bahwa sebagian kecil pasukan Brimob yang bergeser dari Intan Jaya kembali ke Dogiyai.
Menurut dia, hambatan yang dihadapi aparat kepolisian di Intan Jaya sangat besar. Misalnya di Sugapa, akses informasi ke luar sangat terbatas.
"Masa sudah sekian lama jadi kabupaten untuk mendapatkan signal telepon seluler saja susah sekali? Sinyal itu hanya ada di kediaman pejabat bupati. Di tempat lain tidak ada. Bagaimana anggota kami mau melaporkan keadaan dan situasi di sana kalau kenyataannya masih seperti itu?" tutur Paulus.
Tidak itu saja, ratusan personel Brimob yang dikerahkan ke Intan Jaya juga harus tinggal di tenda-tenda karena tidak ada rumah penampungan.
Belum lagi, mobilisasi pasukan ke Intan Jaya membutuhkan biaya yang relatif sangat mahal karena melalui jalur udara. Itu pun tidak sekaligus lantaran pesawat hanya bisa mengangkut delapan hingga sembilan orang beserta perlengkapan mereka.
"Satu kali angkut sudah berapa biaya untuk mencarter pesawat. Ini bukan sekadar soal uang, melainkan efektivitas anggota kami untuk bergerak cepat menangani permasalahan di Intan Jaya itu menjadi jauh lebih sulit," kata Paulus.
Minimnya sarana dan prasarana komunikasi maupun fasilitas publik di Intan Jaya tersebut, menurut dia, menjadi koreksi bagi semua pihak, terutama jajaran pemerintah daerah di Intan Jaya maupun Provinsi Papua.
Pada era kemudahan akses informasi dewasa ini, lanjut Kapolda, seharusnya pemerintah daerah lebih siap untuk membangun daerahnya, terutama dalam menyediakan jaringan telekomunikasi dan informasi.
"Pada era keterbukaan informasi sekarang ini, kita membutuhkan kecepatan informasi. Kalau tidak, nanti kita bisa terjebak dalam kepentingan para pihak yang ikut bermain dalam masalah ini," ucapnya.
Konflik antardua kubu pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati itu pecah saat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Intan Jaya menggelar rapat pleno rekapitulasi dan penghitungan suara hasil pilkada setempat pada hari Kamis (23/2).
Konflik tersebut menyebabkan tiga orang dilaporkan meninggal dunia, 90 orang luka-luka, dan sejumlah rumah dibakar massa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta