Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura DKI Jakarta Muhammad Sangadji (Ongen) bersama puluhan pimpinan DPD Hanura menemui pimpinan DPD Partai Demokrat di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (15/3/2017). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya melobi Demokrat untuk kepentingan pilkada Jakarta.
"Kami ingin membangun silaturahmi dengan Demokrat, yang menurut catatan kami, banyak kesamaan. Kami ingin bersama-sama bangun Jakarta ke arah yang cukup baik. Saya ingin ajak Demokrat untuk bersama-sama jaga Jakarta kedepannya, walaupun kami punya perbedaan," kata Ongen.
Kader Hanura diterima oleh lima pimpinan DPD Demokrat, di antaranya Sekretaris DPD Viky Verry Ponto.
Hanura merupakan salah satu partai pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Sementara Partai Demokrat saat ini belum memutuskan untuk mengusung kandidat di putaran kedua setelah mereka mengalami kekalahan di pilkada putaran pertama.
Ongen berharap Partai Demokrat ikut bergabung mendukung Ahok-Djarot. Dukungan partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono dinilai akan membawa pengaruh yang besar.
"Ya, kami berharap ikut bersama-sama mengamankan pilkada putaran kedua. Partai Demokrat kan partai yang begitu besar, kita berharap sekali, gabung bersama kami untuk mendukung pasangan yang kami dukung saat ini," kata Ongen.
"Itu harapan kami. Tapi kan hingga saat ini Demokrat belum menentukan pilihannya kemana, kita hargai apa pun keputusannya nanti," Ongen menambahkan.
Viky Verry Ponto mengatakan Yudhoyono sampai sekarang belum mengumumkan sikap partai di pilkada Jakarta putaran kedua.
"Memang secara langsung bapak SBY sampai hari ini belum memberikan keputusan, belum ada statement resmi, bahwa kami harus bagaimana. Pemahaman kami bahwa SBY masih pada posisi netral," katanya.
Meski demikian, kata Viki Verry Ponto, Partai Demokrat tetap mendukung pilkada Jakarta berlangsung lancar dan damai.
"Sebagai partai, kami berkewajiban, sebagai institusi partai politik, kami tetap mengawasi kondisi pilkada sekarang, lebih khusus kepada penyelenggara pilkada, bahkan lembaga-lembaga yang terkait," kata katanya.
Dia mengapresiasi pimpinan Hanura yang telah berkunjung ke markas Demokrat hari ini.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru