Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat perlu diberikan kesempatan untuk kembali menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta hingga dua periode.
Mega bercerita pengalamannya saat menjadi presiden. Megawati dilantik menjadi presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang dimakzulkan melalui sidang istimewa MPR.
"Kenapa kita (harus) pilih orang baru dibanding orang lama yang memang sudah sukses? Kasih kesempatan dia (Ahok-Djarot) untuk bisa meneruskan programnya," ujar Megawati di hadapan pendukung Ahok-Djarot, jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).
"Karena saya yang mengalami sendiri. Saya presiden yang setengah jalan. Dari wapres sampai presiden, saya 5 tahun," Megawati menambahkan.
Pada pemilihan presiden 2004, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden dan melawan mantan menterinya kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono. SBY berhasil mengalahkan Megawati dan menajdi presiden dua periode.
Mega beranggapan rakyat Indonesia, terutama ibu-ibu akhirnya menyesal saat SBY menjadi presiden.
"Nah ibu-ibu juga lho waktu itu tidak milih saya. Coba saya dikasih waktu satu kali lagi, nah sudah lebih baik deh ibu-ibu. Tuker orang baru dah waktu itu, nih akhirnya nangis sendiri deh. Nah sekarang jangan begitu, insafkan ibu-ibu yang belum sadar," kata putri proklamator Soekarno itu.
"Insyafkan ibu-ibu yang belum sadar, kasih tahu. Nggak ada pemerintahan itu percobaan. Supaya tahu kasih keterangan ini. Kita mesti terus yakin," kata tutupnya.
Baca Juga: Hanura Optimis Demokrat Dukung Ahok
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat