Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengawali kunjungannya ke Penang, Malaysia bertemu warga negara Indonesia (WNI) di Ladang Pelam KLK Berhad yang berjarak tempuh kurang lebih memerlukan waktu 1 jam 20 menit melalui darat.
"Terdapat lebih dari 200 TKI bekerja di tiga ladang yang dikelola oleh perusahaan tersebut antara lain ladang kelapa sawit, karet, dan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit," ujar Kepala Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Penang, Isana Mandasari dalam siaran pers yang diterima, Rabu (15/3/2017).
Dia mengatakan perusahaan hanya mempekerjakan TKI pria yang merupakan 80 persen dari keseluruhan pekerja yang dimiliki ladang tersebut.
"Perusahaan telah memperkerjakan para pekerja dengan cukup baik sesuai dengan standar ISO 9002 untuk semua proses mulai dari proses perekrutan pekerja, upah pekerja, proses perladangan, proses produksi sampai dengan fasilitas yang diberikan kepada para pekera termasuk tempat tinggal, dan alat transportasi di ladang," katanya.
Dalam sambutannya, Menlu menyampaikan salam dari Presiden RI, Joko Widodo bagi seluruh Warga Negara Indonesia di Utara Malaysia.
"Kiranya seluruh pekerja dapat bekerja dengan baik di Malaysia dan kembali ke Indonesia untuk sama-sama membangun negeri," katanya.
Menlu juga menyampaikan bahwa merupakan salah satu tugas dari pemerintah untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada para WNI yang bekerja di berbagai sektor di Luar Negeri sebagai salah satu prioritas utama pembangunan nasional.
Dalam sesi dialog, Menlu menekankan pentingnya WNI untuk mengikuti semua prosedur bekerja sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku di Malaysia, termasuk memahami isi kontrak kerja dan memiliki salinan paspor dan izin kerja.
Saat sesi dialog, para pekerja ladang yang rata-rata berasal dari Lombok mengeluhkan mengenai pungutan liar yang terjadi di Lombok sebelum keberangkatan mereka ke Penang.
Menindaklanjuti keluhan tersebut, Direktur PWNI BHI, Bapak Lalu Muhamad Iqbal yang juga berasal dari Lombok langsung membahas permasalahan tersebut pada sesi khusus dialog dengan menggunakan Bahasa Daerah Lombok.
Acara ditutup dengan ramah tamah beserta para pekerja dan rombongan Menlu yang terdiri dari Konjen RI Penang dan Pelaksana Fungsi Konsuler KBRI KL dan KJRI Penang. (Antara)
Berita Terkait
-
Apakah Aisar Khaled dari Keluarga Kaya? Soroti TKI di Malaysia usai Diusir Warga Bali
-
Beda Pendidikan Anak Sri Mulyani dan Retno Marsudi yang Lulus Bareng di UI
-
Retno Marsudi dan Sri Mulyani, dari Sahabat Sekolah hingga Rayakan Wisuda Putra
-
Adu Mentereng Profil Anak Sri Mulyani Vs Retno Marsudi, Kompak Lulus Dokter Spesialis UI
-
Kompak di Wisuda FKUI, Momen Sri Mulyani dan Retno Marsudi Rayakan Putra Jadi Dokter Spesialis Top!
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
'Cuma Masalah Waktu', KPK Janji Umumkan Tersangka Korupsi Haji Rp1 Triliun
-
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp125 Triliun, Apa Syaratnya?
-
Didukung Christine Hakim, Istri Usai Praperadilan: Kami Percaya Integritas dan Hati Nurani Nadiem
-
Diam-Diam KPK Periksa Gubernur Kalbar, Dalami Soal DAK Hingga Proyek Pembangunan Jalan
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Prabowo Ungkap Monasit Senilai Ribuan Triliun di Balik Kerugian Negara Rp300 T
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?