Suara.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir memiliki kenangan tersendiri terhadap sosok mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Hasyim Muzadi yang wafat pada, Kamis (16/3/2017) pagi WIB.
Menristekdikti mengatakan, almarhum pernah mengingatkan dan menyampaikan pesan kepada dunia perguruan tinggi agar kampus tidak boleh jadi tempat memunculkan radikalisme.
"Saya secara pribadi mengucapkan bela sungkawa innalillahi wainnaillahi rojiun atas wafatnya KH Hasyim Muzadi, tokoh besar NU. Ketua PBNU, 1999 hingga 2010," ujar Menristekdikti di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.
Nasir mengatakan semasa hidupnya KH Hasyim Muzadi merupakan tokoh besar yang patut diberikan penghargaan atas keteladanannya.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu mengatakan Hasyim Muzadi merupakan sosok yang mempunyai pandangan terhadap Islam secara luas dan mempunyai rasa toleransi yang sangat tinggi.
"Beliau adalah panutan. Saya memandang beliau layak menjadi tokoh nasional yang patut diteladani," papar dia.
Bahkan saat Nasir menjabat sebagai Menristekdikti, Nasir kerap berkonsultasi dengan Kyai Hasyim tentang bagaimana membangun pendidikan tinggi yang baik.
"Beliau sering berpesan, kampus harus dikelola dengan baik. Jangan sampai memunculkan radikalisme," ujar Nasir.
Nasir menambahkan, Kiai Hasyim merupakan sosok pemimpin NU yang bersahaja serta santun. Mendiang juga menghormati para senior dan sesepuh, serta menghargai dan menyayangi para juniornya yang berprestasi.
Baca Juga: KH Hasyim Muzadi Wafat, Menpora: Kita Kehilangan Pemersatu Umat
"Indonesia sangat kehilangan dengan wafatnya beliau. Beliau adalah figur yang jadi teladan bagi NU dan bangsa Indonesia," cetus dia.
KH Ahmad Hasyim Muzadi lahir di Tuban, Jawa Timur pada 8 Agustus 1944 dan menghembuskan nafas terakhirnya di Malang pada 16 Maret 2017.
Mendiang pernah menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2004, berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri. Semasa hidupnya, almarhum banyak terlibat dalam upaya menjaga toleransi antarumat beragama di Tanah Air.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka