Suara.com - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan Gerakan Kemenangan Jakarta menggalang umat muslim seluruh Indonesia lewat Program Tamasya Al Maidah untuk datang ke Jakarta guna mengawasi pelaksanaan pilkada putaran kedua pada 19 April 2017. Tujuan aksi tersebut untuk mengawasi proses pelaksanaan pemilihan agar terhindar dari praktik kecurangan di tempat-tempat pemungutan suara.
Salah satu cara untuk ikut gerakan tersebut bisa mendaftar lewat aplikasi Tamasya Al Maidah di Google Play Store. Setelah mendaftar, peserta akan mengetahui harus pergi ke TPS mana pada tanggal 19 April. Setelah datang ke TPS, mereka diminta untuk tidak pindah ke lokasi lain sampai penghitungan suara selesai. Masing-masing peserta diminta untuk mengenakan pakaian muslim, pria wajib memakai kemeja putih dan songkok hitam, sedangkan perempuan memakai gamis dan jilbab warna gelap. Kemeja dan jilbab wajib ditempelkan stiker atau sablon dengan tulisan "saatnya ummat memilih.
Setelah poster penggalangan dukungan tersebut viral di media sosial, muncul gerakan penolakan.
Gerakan penolakan tersebut menyerukan kepada warga agar jangan menginstall aplikasi tersebut. Gerakan tersebut menginstruksikan untuk menghapusnya. Caranya, setelah masuk ke Google Play Store cari aplikasi Flag as Inappropiate, lalu pilih "hateful or abusive content."
Pengacara GNPF yang juga Ketua Gerakan Kemenangan Jakarta Kapitra Ampera menilai gerakan kontra tersebut berarti mereka tidak mendukung upaya untuk membuat pilkada Jakarta berlangsung damai dan jujur.
Tapi, Kapitra menegaskan bahwa Program Tamasya Al Maidah tetap akan dilanjutkan karena semenjak aplikasi pendaftaran diluncurkan, kemarin, sudah ada 800 ribu orang yang mendaftar.
"Kalau bisa 20 juta umat Islam ikut awasi pilkada Jakarta. Ini belajar dari kasus kecurangan dan kasus kekerasan yang telah terjadi. Jadi ikut mengawasi, tapi tidak boleh mengintimidasi atau memprovokasi dan lain-lain," kata Kapitra kepada Suara.com.
Kapitra berharap nanti setiap TPS diawasi 100 orang sampai seribu orang agar pelaksanaan pencoblosan sampai penghitungan suara lancar dan jujur.
"Supaya tidak ada kecurangan, supaya tidak ada kekerasan lagi," kata dia.
Kapitra menekankan gerakan ini didasari semangat untuk mendorong pilkada Jakarta putaran kedua berlangsung tertib dan damai mulai dari sebelum pemilihan sampai pasca pemilihan.
Kapitra mengungkapkan GNPF sudah menangkap potensi terjadinya kecurangan menjelang pilkada. Itu sebabnya, Program Tamasya Al Maidah akan diluncurkan dalam waktu dekat
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh