News / Metropolitan
Minggu, 19 Maret 2017 | 11:14 WIB
Walikota Bandung Ridwan Kamil menyambangi KPK, di Jakarta, Selasa (15/11).

Suara.com - Meski Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah memenuhi syarat kuota 20 persen kursi legislatif untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat di pilkada periode 2018-2013, partai politik yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tetap tidak akan terburu-buru mengumumkan kandidat.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat TB Hasanuddin mengatakan ada banyak pertimbangan sebelum mengusung calon kepala daerah. Misalnya, Jawa Barat merupakan satu wilayah yang sangat luas serta memiliki permasalahan yang kompleks.

"Salah satu pertimbangan lainnya adalah dengan siapa kami akan berkoalisi. Dan tentu ideologi merupakan pertimbangan utama kami dalam menentukan, dengan siapa kami harus berkoalisi dan siapa calon yang akan diusung," kata Hasanuddin, Minggu (19/3/2017).

Terkait dengan beredarnya kabar bahwa PDI Perjuangan akan mengikuti jejak Partai Nasional Demokrat mendeklarasikan Ridwan Kamil, hari ini, Hasanuddin menjawab dengan diplomatis bahwa partainya sedang melakukan proses untuk menentukan calon gubernur Jawa Barat.

Proses internal ini tentu saja tidak tergantung dan tidak dipengaruhi dengan sikap dan langkah partai lain. Semuanya nanti akan diputuskan pada saatnya oleh DPP, kata dia.

"Waktunya masih cukup melakukan proses itu di internal. Dan hingga saat ini DPP PDI Perjuangan belum memutuskan siapa calon yang akan direkomendasikan. PDI perjuangan juga belum memutuskan dengan partai mana saja akan berkoalisi," kata Hasanuddin.

Meski demikian, kata Hasanuddin, PDI Perjuangan sudah menyiapkan beberapa nama calon kandidat, termasuk salah satunya adalah Ridwan Kamil.
Namun yang pasti, Hasanuddin menekankan bahwa PDIP bukanlah partai deklarator. Bila ada partai lain mau mendeklarasikan calon kandidat, maka itu bukan urusan PDI Perjuangan, dan sikap PDI Perjuangan sama sekali tidak dipengaruhi oleh hal tersebut.

"PDIP akan memutuskan secara matang siapa yang akan direkomendasikan. Dan menurut aturan yang berlaku, kami (PDIP Jabar) dapat mencalonkan atau mengusung calon gubernur dan wakil gubernurnya sendirian, kami memiliki 20 kursi di DPRD Jabar," kata Hasanuddin.

Sikap resmi DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, kata Hasanuddin, akan taat dan loyal kepada keputusan resmi DPP. Sikap politik DPD Jawa Barat adalah tegak lurus dengan sikap politik DPP.

"Siapapun yang direkomendasikan oleh Ibu Ketua Umum, Ibu Megawati Soekarnoputri, akan kami dukung dengan penuh loyalitas, totalitas dan kesungguhan," kata Hasanuddin.

Sebagaimana diketahui, syarat untuk maju mencalonkan diri di Pilgub Jabar yang diusung parpol yakni 20 persen jumlah kursi di DPRD Jabar atau 25 persen perolehan suara partai atau gabungan parpol. 20 persen itu berarti 20 kursi.

Dilihat dari hasil pemilu legislatif 2014 di Jabar, jumlah kursi tertinggi di DPRD Jabar diraih oleh PDIP sebanyak 20 kursi. Kemudian Golkar sebanyak 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi dan Gerindra 11 kursi.

Partai lainnya yakni PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, NasDem 5 kursi, PAN 4 kursi dan Hanura 3 kursi.

Jika melihat jumlah kursi tersebut, hanya PDIP yang dapat mengusung calonnya sendiri tanpa bergabung dengan parpol lain.

Load More