Suara.com - Dua anggota Kepolisian Resor (Polres) Cianjur, Jawa Barat, berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda), menembak warga menggunakan airsoft gun, setelah terlibat perkelahian di Kabupaten Sukabumi. Kedua polisi itu berinisial RMA dan RR.
"Kedua anggota Polri tersebut sudah diamankan Provost Polres Sukabumi Kota, dan tengah dimintai keterangan," kata Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Yusri Yunus melalui siaran pers yang diterima Antara, Minggu (26/3/2017) dini hari.
Informasi yang dihimpun, penembakan tersebut berawal saat kedua oknum anggota Polres Cianjur bernisial Bripda RMA dan RR melintas Kampung Kadugede, Desa Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.
Mereka yang pulang dari Cianjur menggunakan sepeda motor, terhalang kendaraannya oleh truk tronton.
Truk itu pengangkut pasir itu terpaksa terhenti di tengah jalan, lantaran sang sopir tengah memberikan uang "mel" (pungutan liar) kepada warga yang tergabung dalam lembaga swadaya masyarakat (LSM). Kontan truk tersebut menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.
Diduga kesal, Bripda RMA langsung menegur anggota LSM yang melakukan pungli itu memakai kata-kata kasar.
Para anggota LSM itu tidak terima dicerca, sehingga salah seorang dari mereka yakni NR alias Coki (17) melawan anggota korps baju coklat tersebut.
Awalnya hanya cekcok mulut tetapi berujung perkelahian, bahkan warga yang mengatasnamakan LSM tersebut jumlah semakin banyak. Akibatnya, Bripda RMA dan RR terkena pukulan. Diduga terdesak, RMA mengeluarkan senjata airsoft gun dan beberapa kali menembak ke arah warga.
Alhasil, anggota LSM berinisial NR terkena tembakan di bagian pipi. Karena kondisi keamanan yang semakin tidak kondusif, kedua anggota tersebut langsung melarikan diri ke Polsek Sukalarang untuk menghindari kejaran warga.
Baca Juga: Kualifikasi PD 2018, Swedia 'Cukur' Belarusia 4 Gol Tanpa Balas
"Informasi yang kami terima, korban (NR) terkena tembakan di bagian dadanya, bukan di pipinya. Tetapi kasus ini masih dalam penyelidikan anggota Provost Polres Sukabumi Kota," tutur Yusri.
Yusri mengatakan, kedua anggota polisi tersebut diduga terpaksa melakukan penembakan karena nyawanya terancam. Apalagi jumlah anggota LSM yang menyerang mereka lebih banyak dan dalam keadaan mabuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah