Suara.com - Aksesibilitas kawasan Mandeh, di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), yang terkenal dengan wisata bahari dan terumbu karangnya terus ditingkatkan. Tahun ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga mengalokasikan dana sebesar Rp100 miliar untuk penanganan jalan sepanjang 10 kilometer menuju kawasan wisata yang kerap dibandingkan dengan Raja Ampat di Papua Barat tersebut.
"Tantangannya, bagaimana kita kembangkan (kawasan wisata Mandeh) dengan optimasi infrastruktur yang sudah ada. Sebagian sudah dilakukan oleh pemerintah kota maupun kabupaten," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Arie Setiadi Moerwanto, saat meninjau Mandeh, Selasa (28/3/2017).
Arie, yang dalam peninjauan tersebut didampingi oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah III Padang, Syaiful Anwar, menegaskan, pihaknya akan secepat mungkin menyelesaikan jalan akses Mandeh. Akses daerah wisata yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus tersebut, oleh Presiden Joko Widodo diminta tuntas dalam dua tahun.
Tahun ini, dari akses sepanjang 7 km dari arah Pesisir Selatan, sekitar 6 km-nya akan ditangani. Sedangkan dari arah Kota Padang, akses sepanjang 4 km, dari panjang keseluruhan yang mencapai 43 km akan ditangani.
Pada kesempatan itu, Syaiful mengatakan, pihaknya membutuhkan dana yang mencapai Rp385 miliar untuk merampungkan penanganan jalan, baik dari arah Pesisir Selatan maupun Padang. Nantinya seluruh akses tersebut akan memiliki lebar hingga 6 meter.
"Dengan penanganan jalan ini, nantinya bus-bus wisata berukuran sedang atau 3/4 sudah bisa masuk dan melintas," terangnya.
Arie mengaku, dalam pengerjaan, akses Mandeh masih terkendala masalah pembebasan lahan, baik dari arah Kota Padang maupun Kabupaten Pesisir Selatan. Sebagian besar lahan di Sumbar merupakan tanah adat, sehingga membutuhkan pendekatan khusus.
Untuk mengatasi kendala tersebut, pengerjaan rute oleh BPJN Wilayah III memakai rute yang sudah ada (eksisting).
"Kita optimumkan yang sudah ada, sehingga tidak mubazir. Kalau mencari lagi akan sulit. Jangan sampai masyarakat berpikir, kan sudah kita sediakan, kok nyari lagi. Ini tantangan yang harus kita jawab," sebutnya.
Syaiful menambahkan, kini para jajarannya harus memikirkan cara untuk mendesain jalan yang sudah ada sebelumnya. Alokasi APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, bahkan APBN sudah disediakan.
"Rute yang sudah ada akan diperbaiki dengan teknik-teknik geometrik yang dimiliki Ditjen Bina Marga, seperti jalur pendakian (climbing lane), sehingga tidak perlu berputar jauh atau relokasi yang makan waktu lama lagi," sambungnya.
Arie mengaku, sebagian akses ke Mandeh sedikit curam. Bila umumnya jalan nasional memiliki standar geometrik sebesar 10 persen, maka akses Mandeh maksimal 15 persen.
"Tetapi buat jalur wisata, hal tersebut tidak masalah, justru makin menarik. Ada tanjakan dan turunannya," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?